"aku memikirkan saat kita bersama
menyebarkan kesedihan keseluruhan ingatku.
Hatiku terjebak dalam hitam putih waktu saat aku melepaskanmu"•••••
Sean: Sayang, apa kabar?Sean: Sayang ayo ketemu, aku susul yaa kamu di mana?
Sean: Sayang aku udah punya bukti, kamu harus liat rekaman ini. Aku sangat mencintai kamu aku gak pernah selingkuh.
Sean: Sayang, aku rindu.
Sean: Jangan lari dari masalah sayang, pulang. Kita selesain semuanya, kamu salah faham sayang.
Sean: Sayang kamu sudah lihat rekaman cctv full yang aku kirim? Sayang kamu udah liat pengakuan pelayan atik? Sayang, please.
Sean: Sayang kamu udah buka email?
Sean: Sayang, kita akan menikah.
Sean: Sayang aku udah buktiin aku tidak berselingkuh sama sekali, tapi kenapa kamu masih diemin aku begini?
Sean: Sayang jangan siksa aku seperti ini.
Sean: Sayang kemana lagi aku harus cari kamu? Kasih tau aku dimana aku harus jemput kamu Sa!
Sean: Sayang besok hari pernikahan kita. Aku akan menjadi suamimu dan kamu istriku. Impian kita. Sayang kenapa kamu pergi? aku gak sanggup terus seperti ini. Sayang aku sudah berkeliling mencarimu. Kamu dimana? gaun pernikahanmu sangat cantik apa kamu gak mau lihat? Sayangku, kekasihku, kembali sayang. Aku sangat mencintai kamu, aku harus apa? Kamu dimana? Kamu menghilang seperti di telan bumi. Dan bahkan keluarga kamu gak peduli, aku bersujud bersimpuh di kaki ayah kamu tapi mereka bilang, aku harus melupakan mu dan hari bahagia kita. Itu gak mungkin, kan? Sayang aku selalu menunggu kamu. Kembali sayang!
Belum semua, ia bahkan tidak mampu membaca ratusan bahkan ribuan pesan Sean untuknya. Ada banyak pesan audio dan video yang setia di kirim olehnya, namun sepertinya sean berhenti mengirimi Sanggana pesan 1 tahun yang lalu.
Begitu banyak kata 'sayang' yang Sean Ucapkan di setiap katanya. Bahkan itu tidak seberapa di banding ketulusan dan besarnya cinta Sean untuk Sanggana. Sebenarnya jika mau, Sean bisa saja melupakan Sanggana dan mencari penggantinya yang jauh lebih baik. Tapi Sean terlalu naif, yang ia inginkan hanya Sanggana dan ia tetap menunggu Sanggana.
Tidak, Sanggana tidak sanggup. Ia hancur sekarang, ia sudah merasa sakit bahkan sebelum ia membuka semua emailnya itu. Dengan degup jantung yang menyesakkan dada, ia menyeka airmata yang menghalangi pandangannya dengan tidak siap. Ia akhirnya memberanikan diri melihat kebenaran nya sekarang.
Deg
Tubuhnya melemas, telapak tangan cantik itu membekap mulutnya kuat. Tubuhnya bergetar, nafas Sanggana perlahan semakin sesak, ia tidak bisa bernafas sekarang. Ponsel nya yang ada di sebelah tangannya jatuh membentur lantai. Apa yang baru saja ia lihat? Ia telah melakukan kebodohan, ia membuat kesalahan besar.
Sanggana menangis histeris.
"Ini.. ya Tuhan.. Apa yang udah gue lakuin? Ini pasti rekayasa! Dia di bayar kan sama Sean?" Sanggana mengelak, ia belum bisa mempercayai yang ia lihat kali ini.
Ia memeriksanya lagi, video yang di kirimkan pengakuan pelayan atik yang sudah lama bekerja untuknya, CCTVnya, melihat jam dan tanggalnya sampai akhirnya di akhir rekaman terlihat dirinya sendiri.
Seorang yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri, yang mengasuh dan mengasihinya sejak kecil mengkhianati Sanggana dan bersekongkol dengan ibu kandungnya untuk menghancurkan putri semata wayang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANA [END]
Novela Juvenil[Sedang Revisi] katanya, jangan mencintai seseorang yang belum selesai dengan masalalunya. jika pun kita berhasil memilikinya, kita mungkin hanya menjadi bayang-bayang dalam hidupnya. Sanggana Ayu Legian mencoba melarikan diri dari rasa sakit hati...