02. lembaran bulan juli

264 49 21
                                    

Yeyyy GANA kembali 🤗

Tepat dimana dirimu berada
Kau seperti keajaiban yang ku temui di pertengahan musim panas
Yang mekar di penghujung musim dingin

"Rasa takut itu tumbuh kian berulang"

BGM: Suho- Bear Hug


••••

"ZEL GUE DUDUK DI POJOK SANA YA"

Sanggana harus berteriak, karna suaranya tertutup musik sambil menunjuk meja di pojok depan yang kosong.

Zelda mengangguki, "OKE, TAPI JANGAN KEMANA-MANA NANTI GUE KESANA" Balasnya teriak juga.

Sanggana mengacungkan jari bertanda OK.

"JANGAN LAMA-LAMA"

Ia duduk menikmati musik yang membawanya larut, memperhatikan pria berambut silver yang dengang asik di atas panggung kecilnya sembari memainkan DJ gears. Ternyata mengiyakan ajakan Zelda tidak seburuk yang ia bayangkan.

Seorang pria menghampiri meja Sanggana membawa dua minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria menghampiri meja Sanggana membawa dua minuman. "Mau minum?" Tawarnya dengan memasang wajah sok ganteng.

Dia bukan seorang pelayan.

Sanggana hanya mendelik dengan tatapan tajam dan dinginnya, berdecak tak suka lalu mengusir nya dengan satu gerakan kepala, tangannya yang di lipat di dada menambah kesan galaknya. Melihat penolakan dan tatapan dingin dari Sanggana membuatnya sedikit mundur dan berbalik.

Ternyata ada memperhatikan Sanggana. Gara melihat setidaknya sudah 3 pria di tolak mentah-mentah oleh Sanggana, entah yang menawarinya minum atau sekedar menggodanya. Senyum Gara cukup sulit di artikan sendiri.

Akhirnya Sanggana memutuskan untuk menghampiri Zelda dan mengajaknya pulang. "Pulang yuk! Udah jam 10 gue ngantuk sumpah deh, gue butuh istirahat Zel."

"Huh, akhirnya Kelar juga" Leganya saat melangkah keluar gedung. "Ayo buruan masuk mobil gue capek ZELDAA!" Teriak Sanggana melihat sahabatnya masih menerima telfon di luar mobil.

mendengar teriakkan dari sahabatnya Zelda menengok ke belakang, terlihat Sanggana yang dengan kepalanya yang menyembul keluar jendela mobil.

"iya, sebentar." Zelda masih melanjutkan telfonnya.

Tiiiiiiinnnn

Tiiiiiiinnnn

Tiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnn

GANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang