Waktu menunjukkan pukul 17.15 kini saatnya Dilla, Mbak Ning, Mas Firman, Mbak Aryani dan dek Aira pergi ke pesantren tempat Mas Firman mondok dulu.
Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, Pak Kyai. Apakabar? " Sapa Mas Firman kalah melihat Pak Kyai berjalan ke arah masjid.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, Ma Sha Allah Firman. Alhamdulillah sehat, man. Kamu kapan pulang? " Ucap Pak Kyai
"Alhamdulillah, belum genap sebulan Pak Kyai " Jawab Mas Firman.
Akhirnya Mas Firman dan Pak Kyai mengobrol sembari menuju ke masjid bersama-sama. Sedangkan para perempuan sudah lebih dulu pergi setelah menyapa Pak Kyai tadi.
Seperti tujuan awal mereka datang mengunjungi pondok untuk sholat dan sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga ndalem . Setelah melaksanakan sholat isya selesai, sekarang mereka semua pergi ke ndalem untuk makan malam bersama-sama.
"Ummi, ada yang bisa kami bantu" Tanya Dilla pada Ummi Aini.
"Oh, udah selesai semua nduk , ini tinggal dibawa ke meja makan saja " Jawab Ummi sembari menunjuk makanan-makanan yang sudah siap untuk dihidangkan.
"Yaudah, sini Dilla bantu yah Ummi" Ujar Dilla menawarkan diri
"Terimakasih yah nduk"
"Enggeh, sami-sami Ummi."
Setelah semua hidangan siap, Ummi mempersilakan semua orang untuk makan, termasuk Ummi sendiri. Sembari menikmati hidangan dengan di selingih obrolan-obrolan ringan .
"Dilla, sudah lama pulang ke indonesia?" tanya Pak Kyai membuat Dilla berhenti sejenak
"Sekitar 2 bulan Pak Kyai, bareng dengan Mbak Ningsih" Jawab Dilla yang di angguki oleh Pak Kyai.
"Dilla kesini sendirian? Ibu ndak ikut nduk?" Tanya Pak Kyai lagi.
Mbak Ning dan Mas Firman saling melirik takut Dilla masih belum siap dengan kenyataan itu. Namun seperti diketahui Dilla memang anak yang kuat walaupun kita tak pernah tau hati seseorang.
"Ibu saya meninggal 2 bulan yang lalu, Pak Kyai" Jawab Dilla dengan mencoba kuatkan diri sendiri
Ucapan Dilla sontak membuat para penghuni ruang makan itu kaget namun tetap mengucapkan innalillahi wainnailaihi roji'un secara bersamaan.
"Maaf yah nduk, kami ndak tau" Ujar Ummi dengan raut wajah bersalah
"Iyah ummi, ndak apa-apa " Jawab Dilla singkat namun dengan tetap mencoba tersenyum dibalik cadarnya.
"Rencananya setelah ini Dilla mau kerja di Indonesia atau kembali ke Taiwan, nduk? " Tanya Pak Kyai
"Dulu niat awal saya pulang memang untuk kerja di Indonesia , supaya tetap dekat dengan ibu. Tapi kalau sekarang saya masih pikir-pikir lagi Pak Kyai" Jawab Dilla
"Oh, saya do'akan yang terbaik untuk kamu yah" Ucap Pak Kyai
"Terimakasih, Pak Kyai"
Setelah selesai Makan, Dilla, Mbak Ning membantu Mbok Rasmi dan Ummi Aini beres-beres di belakang sedangkan Mbak Aryani bersih-bersih di meja makan. Kalau Aira sudah pasti ikut Pak De nya, Mas Firman.
"Nduk, Ummi boleh tanya sesuatu?" Ucap Ummi Aini hati-hati yang sekarang posisinya lebih mendekat ke Dilla
"Boleh ,Ummi. Silakan" Jawab Dilla sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )
Spiritual( Spiritual - Romance ) "Kalau ntar Dilla ndak bisa kasih anak gimana? " ucapnya sembari terisak pilu. "Bagaimana kalau sebaliknya? Bagaimana kalau Mas yang ndak bisa? " balas Gus Nauzan yang membuat Dilla diam dan semakin menunduk . "Denger mas ya...