Assalamualaikum, hallo hallo ketemu lagi kita 😊. Apa kabar? Semoga sehat selalu di mana pun berada.
Selamat membaca, semoga suka yah 😊
Tiga tahun telah berlalu
Naufal dan Maira pun sudah menikah. Dulu saat Gus Nauzan menceritakan tentang Maira dan kakaknya, Naufal langsung berniat menikahi Maira. Tapi Maira menolak karena ingin lulus kuliah lebih dulu. Dan sebulan lalu akhirnya mereka resmi menikah.
Dalam seminggu bisa sekali atau lebih, mereka akan makan bersama-sama dengan Abah dan Ummi . Naufal membawa Maira dan Anka tinggal bersama dengan Ummi dan Abah. Kehadiran Anka setidaknya bisa membuat Ummi ada hiburan, ketika anak-anak dan menantu-menantunya sibuk bekerja. Anak itu sudah berusia 5 tahun . Dilla juga sekarang sudah mengajar di sekolah TK milik mertuanya.
Malam ini adalah giliran mereka makan malam bersama. Para perempuan sibuk di dapur sedangkan yang lelaki masih bermain-main dengan Anka.
Huahhhhhhh
Tiba-tiba suara tangisan Anka menggelegar dari ruang keluarga, bocah kecil itu lari ke dapur dan berniat mengadu.
"Bude, bude (sembari menarik gamis Dila) liat nih anka di gigit Pakde." ucapnya sembari menunjuk pipinya yang merah.
"Astagfirullahaladzim, kenapa kok bisa, anka di gigit pakde sih? " tanya Dilla sembari menggendong Anka dan mendudukannya di pangkuan Dilla.
"Tadi Pakde cium-cium aku telus digigit bude. "
"Biar bude tegur dulu yah Pakde nya." Dilla bangun dari duduknya sembari tetap menggendong Anka dan berjalan ke ruang keluarga.
"Mas, kamu gigit Anka? "
"Becanda doang, yang. "
"Tapi ini merah loh, liat nih. " ujar Dilla sembari menunjuk pipi gembul Anka.
"Abis dia kaya bapau, gemes banget hahaha. "
"Ih jangan gitu! Minta maaf sekarang sama anka!. "
"Weyyyy jagoan Pakde sini, Pakde minta maaf yah. Nanti kita beli jajan oke. " ujar Gus Nauzan sembari menggendong Anka.
"Yang banyak yah Pakde."
"Gak boleh mubazir , ntar dosa loh."
"Kan bial lama abisnya. "
"Yah beli dikit-dikit aja, jangan maruk! Ndak boleh."
"Pakde pelit. " ujarnya sembari berlari dan duduk dipangkuan Pak Kyai. Sedangkan Pak Kyai hanya terkekeh gemas.
Kehadiran Anka benar-benar hiburan untuk keluarga Al-Fawwaz. Terkadang Dilla merasa bersalah karena belum juga hamil , di pernikahan mereka yang sudah hampir 4 tahun itu.
Namun Dilla tetap menjadi Dilla, ia hanya menyimpan semuanya sendirian. Walaupun tidak ada satupun dari keluarga Al-Fawwaz yang menuntut Dilla. Tapi tetap saja Dilla menjadi bahan gunjingan setiap kali ada acara.
Selesai makan malam, mereka mengobrol di ruang keluarga, lalu tiba-tiba Naufal dan Maira mengambil sebuah kotak, katanya sih surprise.
Ummi membuka kotak tersebut,
"Ma sha Allah, ini beneran Mai? " tanya Ummi
"Iyah ummi. "
"Yah Allah, Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah. " ucap Ummi sembari memeluk Maira.
Kotak itu ternyata berisi surat kehamilan dari rumah sakit. Sontak saja itu membuat semua orang bahagia.
"Selamat yah, Mai. Semoga sehat , lancar tanpa kendala sampai lahir. " ucap Dilla sembari memeluk Maira
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )
Spiritual( Spiritual - Romance ) "Kalau ntar Dilla ndak bisa kasih anak gimana? " ucapnya sembari terisak pilu. "Bagaimana kalau sebaliknya? Bagaimana kalau Mas yang ndak bisa? " balas Gus Nauzan yang membuat Dilla diam dan semakin menunduk . "Denger mas ya...