Assalamualaikum, apa akbar semuanya? Ketemu lagi kita 😁😜.
Jangan lupa tandain kalau ada typo!
Selamat Membaca!!!!!!
Waktu begitu cepat berlalu, sekarang kandungan Dilla sudah memasuki 33 minggu. Tak lama lagi, ia akan melahirkan buah cinta yang lama dinantikan.
"Mas, ayo berangkat!"
"Sabar dong sayang, mall ndak akan pergi kemana-mana, tetap pada tempatnya."
"Ihh, kan aku ndak sabar, mau beli perlengkapan bayi-bayi."
"Mau beli apa lagi sih, sayang? Perasaan kita udah nyicil beli-beli perlengkapan bayi deh."
"Ihh masih kurang, Mas."
"Jujur aja deh, ummanya kan yang mau jalan-jalan." Goda Gus Nauzan
"Ihhh, udah deh cepetan."
"Yuk berangkat!!!" ujar Gus Nauzan sembari menggandeng tangan Dilla.
Akhirnya Dilla dan Gus Nauzan pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli perlengkapan bayi, yang menurut Dilla masih ada yang kurang.
Sesampainya di tempat tujuan, mereka langsung pergi ke toko khusus yang menyediakan perlengkapan bayi.
"Sayang, beli ini ndak?" ujar Gus Nauzan sembari menunjuk baju bayi kembar.
"Mmmm, kayaknya kita beli untuk ukuran yang agak besar aja deh, Mas. Soalnya kata orang-orang, bayi tuh cepet banget besarnya, lagipula kita sudah punya banyak untuk ukuran segitu." jelas Dilla yang diangguki oleh Gus Nauzan.
Tak terasa mereka terus berkeliling hingga beberapa jam, hingga Dilla merasa lelah, baru mereka berhenti belanja. Sekarang Dilla dan Gus Nauzan ada di sebuah restaurant korea, tentu saja itu pilihan Dilla.
Selesai makan, mereka akhirnya pulang. Namun sebelum itu, Dilla meminta izin untuk ke toilet.
"Mas, tunggu bentar ya, aku mau ke toilet dulu."
"Yaudah, aku tunggu, hati-hati ya." jawab Nauzan yang di angguki oleh Dilla.
Sudah lebih dari 10 menit tapi Dilla tak kunjung keluar, ah mungkin Dilla sedang buang air besar, pikir Gus Nauzan. Akhirnya ia hanya menunggu.
Tiba-tiba ada mbak-mbak SPG yang berteriak,
"Tolong tolong tolongggggggg"
"Kenapa mbak? ada apa?" tanya Gus Nauzan yang memang sejak tadi ada didepan toilet.
"Itu mas, ada ibu hamil jatuh, banyak banget darahnya."
"Astagfirullahaladzim,"
Nauzan langsung masuk, dan benar saja, ia melihat Darah yang keluar dari selah kaki Dilla, yang sudah terduduk dilantai.
Tak banyak bicara, ia langsung menggendong Dilla dan lari keluar.
"Mas, ayo! Itu, saya sudah telfon ambulans, sebentar lagi sampai." ujar Mbak SPG tadi.
"Terimakasih,"
Setelah masuk ambulans, Gus Nauzan tak lepas dari tangan Dilla sembari terus berdzikir.
"Mas,,,, " panggil Dilla pada suaminya.
"Kenapa, sayang? Sabar ya, sayang. Tunggu sebentar lagi."
"Mas,," panggilnya sekali lagi.
"Kenapa, sayang?"
"Aku mohon, utamain keselamatan anak-anak ya." ujar Dilla lirih
"Kamu juga harus selamat, sabar sayang, tolong jangan bicara seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )
Spiritual( Spiritual - Romance ) "Kalau ntar Dilla ndak bisa kasih anak gimana? " ucapnya sembari terisak pilu. "Bagaimana kalau sebaliknya? Bagaimana kalau Mas yang ndak bisa? " balas Gus Nauzan yang membuat Dilla diam dan semakin menunduk . "Denger mas ya...