Sehabis isha, Gus Nauzan dan Dilla kembali melakukan perjalanan ke Kudus dengan banyak sekali barang yang Dilla bawah, mulai dari perlengkapan dapur, pakaian, tas, sepatu dan segala pernak-pernik ndak jelas. Dilla adalah tipe orang yang sayang untuk membuang barang padahal sebenarnya tidak pernah dipakai.
Saat sampai di Kudus, waktu sudah menunjukkan dini hari membuat mereka langsung masuk kamar dan beristirahat, membiarkan barang-barangnya didalam mobil.
__
Selesai sholat subuh Dilla langsung keluar membantu Mbok Ras menyiapkan sarapan.
"Ning Dilla dan Gus Nauzan kapan pulang? " tanya Mbok Ras.
"Semalam mbok, tapi sudah pada tidur jadi kami langsung masuk kamar saja. " jawab Dilla yang diangguki Mbok Ras.
"Ning, jangan dimasukin hati yah kalau ada orang ngomong ndak enak sama sampean. " Ujar Mbok Ning.
"In sha Allah yah mbok, do'akan Dilla." Jawab Dilla
Mbok Ning tersenyum sembari mengelus punggung Dilla.
Setelah masakan siap, akhirnya mereka sarapan bersama.
"Gimana di Cirebon? " tanya Abah
"Alhamdulillah, Bah. Kemaren ketemu sama Ustadz Nur juga , Bah. " ujar Gus Nauzan
"NurHidayat yang dulu mondok disini?"
"Iyah, Bah. Ternyata rumah beliau dekat sekali dengan rumah Dilla. Satu desa malahan dan titip salam untuk Abah dan Ummi katanya. " Jelas Gus Nauzan
"Ma sha Allah, wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh. " jawab Abah dan Ummi.
"Rumah Mbak Dilla yang di Cirebon mau diapakan, mbak? " tanya Naufal
"In sha Allah di kontrakan, fal. Biar nanti diuruskan kawan mbak disana." Jawab Dilla
"Kalian akan pindah rumah kapan? " tanya Ummi
"Hari Ini Dilla akan beres-beres dulu , mi." jawab Gus Nauzan
"Dilla beres-beres, kamu ndak? " tanya Ummi lagi
"Nauzan ada kerja, mi. Dilla bilang ndak apa-apa kok ,mi."
"Iyah, Ummi. Dikit banget kok cuma barang-barang yang kami bawah dari Cirebon aja kan yang lain udah selesai ." Ujar Dilla
"Oh begitu, nanti kalau butuh bantuan bilang yah nduk" Kata Ummi
"Iyah, Ummi. Terimakasih ." Jawab Dilla
Selesai sarapan , Gus Nauzan berangkat kerja seperti biasa. Sedangkan Dilla membereskan barang-barang yang kemarin ia bawah . Setelah selesai Dilla merasa bahwa dia masih memiliki tenaga untuk melakukan hal lain. Ia pun langsung bergegas menyiapkan keperluan untuk berkebun nanti.
Sebenarnya Dilla ingin pergi ke toko yang menjual perlengkapan perkebunan tapi ia tidak tau dimana, jadi ia menghubungi Mbak Ning untuk menanyakan hal itu.
Dilla
Assalamualaikum, mbak ku yang cantik lagi apa?
Mbak Ningsih
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh,, eh adikku yang cantik nih inget mbaknya rupane.
Dilla
Ahahahha nyuwun ngapunten nggeh, soale riweuh bebers rumah. Nanti main sini yah kerumah kami. Sehat mbak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )
Espiritual( Spiritual - Romance ) "Kalau ntar Dilla ndak bisa kasih anak gimana? " ucapnya sembari terisak pilu. "Bagaimana kalau sebaliknya? Bagaimana kalau Mas yang ndak bisa? " balas Gus Nauzan yang membuat Dilla diam dan semakin menunduk . "Denger mas ya...