32.

2.2K 131 3
                                    

Hello hello Assalamualaikum, kembali lagi dengan saya si penulis amatir 😂.

Apa kabar? Semoga sehat selalu dimanapun kalian berada. 😊


Selamat membaca! Jangan lupa vote and coment!.









"Ayah opal, " panggil Anka pada Naufal yang sedang duduk di kursi ruangan kerjanya.

"Anak soleh ayah, kenapa nih? "

"Ayah tadi waktu aku main sama ibuk, sama bude. Ada tante jelek marah-marah terus di pukul sama ibuk, jadi Anka bantuin ibuk terus Anka gigit tante jeleknya. "

"Tante jelek? Siapa? " tanya Naufal heran, bukan! Lebih tepatnya tidak faham apa yang diceritakan oleh Anka.

"Ndak tau namanya, tapi tante jelek yang sering masak sama Ummi disini itu loh, Yah. "

"Ustadzah Hifza? "

"Ndak tau."

"Kenapa ibuk pukul dia? "

"Karena tante jelek itu marah-marah sama Bude."

"Apa katanya? "

"Ndak tau, Ayah. Anka ndak ngerti ngomong apa."

"Oke, oke. Nanti ayah tanya ibu, oke? '

"Tapi kata Bude, jangan bilang-bilang. "

"Bude bilang gitu? " Tanya Naufal bingung.

"Iyah, Ayah."

"Ya sudah, ndak apa-apa. Sekarang kamu tidur duluan yah sama ibuk. Nanti ayah nyusul, bentar lagi selesai "

"Oke ayah. Assalamualaikum! "

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, good night anak soleh. Jangan lupa doa yah. " ujar Naufal sembari mencium kening Anka, sementara Anka hanya mengacungkan jempolnya.

"Ada masalah apa ? Sampai Maira berani pukul orang." bathin Naufal

Sementara Dilla , bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Ia tak ingin memperpanjang masalah.

Setelah menyelesaikan skincare routinenya, Dilla bergabung dengan sang suami yang lebih dulu duduk di kasur sembari membaca buku.

"Mas,,, "

"Ehmm,, "

"Kalau seandainya, aku ngizinin kamu berpoligami, kamu gimana? " tanya Dilla hati-hati.

Gus Nauzan terlihat menghentikan kegiatannya, ia menutup buku yang dibaca dan menaruhnya di nakas samping tempat tidurnya. Lalu ia menatap Dilla dengan penuh ketegasan.

"Aku pegang janjiku, pada diriku sendiri, padamu dan Allah. Bahwa aku, hanya akan menikahi mu, satu untuk dunia dan akhirat ku. Aku mencintaimu karena Allah, dan selalu berdoa setiap saat agar aku dan kamu menjadi pasangan halal sampai surga. Aku berharap kamu juga melakukan hal yang sama. Tidak ada tapi, tidak ada misal , tidak ada seandainya dan lain sebagainya!" Jawab Gus Nauzan dengan sangat tegas.

Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang