Nauzan POV
Semalam saya dan abah tiba di Taiwan dengan dijemput oleh mas Firman dan teamnya ,lalu kami diantar ke hotel untuk beristirahat. Ternyata mas Firman yang katanya murid Abah itu adalah kakak kelas ku saat sama-sama di pesantren dulu, Dia 3tahun lebih tua dariku .
Pagi ini setelah sarapan kami juga dijemput untuk pergi ke lokasi. Tapi dalam perjalanan Abah minta untuk diantar sholat dhuha terlebih dulu. Setelah tiba di salah satu masjid yang berada di kota Taipei, saya memilih masuk terlebih dulu karena sekalian ke toilet , sedangkan Abah masih ngobrol dengan Bpk Ketua KDEI yg juga baru sampai dengan mobil lain.
Saat saya berjalan untuk sholat Dhuha , saya mendengar suara perempuan mengaji dan lumayan merdu, tapi karena niat saya mau sholat jadi sudahlah sholat saja dulu dan tak ku hiraukan suara itu . Tapi ternyata setelah saya selesai sholat suara itu sudah tidak ada bahkan saya mencoba mengintip dari balik pembatas dan yah sudah tidak ada siapa-siapa .Setelah Abah dan yang lain selesai sholat, akhirnya kami pergi ke lokasi yaitu pelataran dan aula Taipei Main Station. Tiba-tiba mata saya tak sengaja berpapasan dengan perempuan berkacamata berpakaian gamis yang berwarna hitam pekat lengkap dengan khimarnya dan wajah yg tertutup masker hitam juga. Dia menunduk seraya menyapaku ala orang asia timur namun dengan kedua tangan yg mengantup di dadah.
Tapi entah mengapa dibalik kacamata itu. Yah, sorot mata itu begitu tajam menusuk relung hati yang entah sadar atau tidak mampu membuat ku terpesona. Ah sudahlah jangan terlalu difikirkan, dia bukan mahromku.Akhirnya setelah menunggu beberapa menit acara pun dimulai lalu dilanjutkan dengan bacaan Al-qur'an dari yang ku ingat itu penggalan dari surah yunus ayat 57-69.
Tapi tunggu,,, suara itu???
Suara itu sangat mirip dengan suara yang ku dengar kurang lebih setengah jam yang lalu. Aku mencoba menajamkan indera pendengaranku dan fokus pada suara itu. Dan yah, aku yakin suara itu adalah suara yg sama dengan yg ku dengar dimasjid tadi. Lalu aku menegok ke arah suara itu , saya ingin tau siapa pemilik suara itu?. Dan entah apa yang terjadi hatiku bergetar saat mengetahui bahwa perempuan itu sama dengan perempuan berkacamata tadi. Hatiku semakin tak karuan kenapa bisa? Apa yang terjadi denganku?Yah Allah, jangan biarkan aku terlena dengan pesona ciptaanMU yang tak baik untukku. Astagfirullah berhentilah memandang, dia bukan mahrom mu Nauzan. Aku berusaha untuk memberi Peringatan pada diriku sendiri.
Senin, 7 februari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )
Spiritualité( Spiritual - Romance ) "Kalau ntar Dilla ndak bisa kasih anak gimana? " ucapnya sembari terisak pilu. "Bagaimana kalau sebaliknya? Bagaimana kalau Mas yang ndak bisa? " balas Gus Nauzan yang membuat Dilla diam dan semakin menunduk . "Denger mas ya...