23. Rumah

2.4K 136 0
                                    



Halloooooooo, apakabar??


Hampir satu bulan Gus Nauzan dan Dilla meninggalkan Indonesia, dari umrah hingga melancong ke Mesir. Hari ini saatnya mereka akan kembali ke Indonesia.

"Sayang, sudah bereskah? " tanya Gus Nauzan

"Sudah tinggal di tutup aja nih " jawab Dilla

"Sini biar aku aja , kamu siap-siap aja sana " ucap Gus Nauzan yang di angguki oleh Dilla.

Kurang lebih 13 jam dalam pesawat , Dilla dan Gus Nauzan sampai di Jakarta dan akan melanjutkan penerbangan ke Semarang dan lanjut ke Kudus.

*

Mereka sudah sampai di Kudus beberapa jam yang lalu, namun belum sempat masuk ke ndalem.

Dilla terkejut ada sebuah bangunan tepat di samping rumah Ummi dan Abah,

"Itu rumah siapa, mas? " tanya Dilla

"Masuk dulu ke kamar kita, nanti aku kasih tau" Jawab Gus Nauzan.

Akhirnya mereka masuk kamar, bebersih dan istirahat.

"Mas,,,, "

"Iyah, "

Dilla menatap suaminya dengan tatapan banyak sekali pertanyaan.

"Sini aku jelasin" ucap Gus Nauzan

Dilla duduk di ranjang bersama dengan Gus Nauzan di hadapannya.

"Ekhem,,, jadi gini. Aku buat rumah itu untuk kita" terang Gus Nauzan dan menatap Dilla, ia menunggu reaksi istrinya itu.

"Mas,, kan aku udah bilang " Jawab Dilla dengan mata berkaca-kaca

"Sayang,,, aku tau , aku paham banget enggak mudah dalam satu kerajaan mempunyai 2 Rules dari dua raja dan dua ratu. Aku sadar bahwa kita butuh space untuk kita berdua dan keluarga kita berdua, tapi sebagai anak sulung aku juga bertanggung jawab untuk orangtua ku maka jalan tengahnya aku buat rumah untuk kita tapi tetap dekat dengan orang tua ku, setidaknya kita tetep bisa liat mereka berdua dan kita punya space untuk kita. Dan lagi Naufal bukan mahram kamu, sekali lagi aku percaya kalian tapi tidak dengan syaiton. Kamu gapapa kan? " jelas Gus Nauzan

Dilla menunduk dan menangis, sedangkan Gus Nauzan melihat itu langsung memeluk Dilla dan menenangkannya.

"Itu belum selesai, kita tunggu finishing yah setelah itu kita isi rumah kita sesuai dengan kemauan kita" Ujar Gus Nauzan yang di angguki oleh Dilla dalam dekapannya.

"Kamu juga gak perlu pake cadar kalau didalam rumah, tapi jangan keluar rumah , nanti ada tembok dan pagar pembatas diantara rumah kita sama rumah Abah Ummi "

Dilla masih mengangguk dalam dekapan suaminya. Perjalanan panjang yang melelahkan membuat mereka langsung beristirahat.

**

Setelah beberapa minggu berlalu, rumah Gus Nauzan dan Dilla sudah selesai pengerjaannya hanya perlu mengisi rumah tersebut dengan furniture dan bisa langsung ditempati.

"Sayang,, masih sibuk?" tanya Gus Nauzan pada Dilla yang terlihat masih fokus dengan laptopnya.

"Kenapa, mas?" tanya Dilla balik mengabaikan pertanyaan Gus Nauzan.

"Enggak mau cari-cari barang yang kurang buat rumah baru kita?"

"Emang kamu gak sibuk mas?"

"Enggak,, " jawab Gus Nauzan

Dilla melihat laptopnya dan terlihat memikirkan apakah dia harus pergi atau tidak.

"Ehmmm, ya udah yuk. Tunggu bentar yah " Ujar Dilla

Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang