( Spiritual - Romance )
"Kalau ntar Dilla ndak bisa kasih anak gimana? " ucapnya sembari terisak pilu.
"Bagaimana kalau sebaliknya? Bagaimana kalau Mas yang ndak bisa? " balas Gus Nauzan yang membuat Dilla diam dan semakin menunduk .
"Denger mas ya...
Setelah membersihkan diri dan beristirahat, adzan subuh seolah menjadi pengingat bahwa Allah memanggil kita untuk datang padaNYA.
Selesai sholat Subuh Gus Nauzan membaca isi surat dari Dilla.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari yang ceria, seceria hati Nauzan. Banyak insan yang biasa disebut manusia mulai bergerak untuk beraktivitas kembali.
"Assalamu'alaikum, pagi Ummi. "Sapa Nauzan pada Umminya
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh. Pagi juga, Zan" balas ummi sembari melihat seri indah pada senyum putranya itu.
"Bahagia banget calon manten." Cletuk sang adik yang baru saja duduk disampingnya.
"Makanya cepet cari calon biar tau rasanya"
"Kata abah gak boleh berlebihan "
"Biasa aja tuh"
"Sudah-sudah ayo sarapan " Redah Ummi pada kedua putranya itu
"Gimana, zan? Dilla suka yang bagaimana?" Tanya Ummi
"Dia bilang suka warna putih aja tapi yang simple, dia ndak suka yang berlebihan ummi." Balasnya
"Ma sha Allah, yasudah nanti ummi siapkan "
"Ehmm, ummi kalo bisa yang banyak bunga mawar putih sama bunga baby breath yah , Dilla suka itu "
"Mas tau dari mana Mbak Dilla suka bunga itu" Tanya Naufal
"Dari Dilla tadi abis subuh Mas tanya dia dan dari temennya, Fidyah. Sebelum mas mu ini ke Cirebon sudah survei dulu hahaha " Jawaban Nauzan membuat mereka hanya tersenyum menganggukan kepalanya.
Throwback
Setelah Gus Nauzan melihat postingan instagram Dilla, Gus Nauzan menghubungi salah satu temen Dilla yanh bernama Fidyah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
