1. Awalan

5.1K 265 13
                                    






Di pagi hari seperti biasa, semua orang mulai bersiap-siap untuk melakukan aktivitas masing-masing. Termasuk keluarga Kyai Husein.

" Assalamualaikum, ummi." Sapa Gus Nauzan pada umminya sambil berjalan dan duduk dikursi untuk sarapan bersama-sama.

" Wa'alaikumsalam, Zan. Udah rapih aja anak ummi nih"  Jawab ummi Aini sembari menggoda putra sulungnya itu.

"Iyah ni mi, hari ini kan ngajar di kampus . Sarapan apa nih mi? "

"Hari ini ummi buat bubur kacang, gapapa kan? "

"Alhamdulillah, gapapa ummi."

"Masya Allah, wanginya sedep bener ummi." Kata Abah yang ikut nimbrung sambil mencium istrinya.

"Apa yang wangi ,bah? Bubur kacang nya atau umminya? " goda sang Gus pada abahnya sambil terkekeh geli.

"Kamu ni iri aja, makanya nikah biar bisa kaya abah ." Jawab abah pada godaan putra sulungnya itu.

"Sudah sudah, nih sarapannya sudah siap. " Lerai umminya sembari membawa bubur kacang dan dibantu oleh Mbok Rasmi abdi ndalem yg sudah lama ikut dengan keluarga Al-Fawwaz bahkan sejak Gus Nauzan masih bayi.

Keluarga Al-Fawwaz memang sangat harmonis dan juga Humoris. Bahkan setiap kali Abah berdakwah selalu diiringi dengan canda gurau, membuat dakwah itu terkesan hangat dan santai.
Setelah selesai sarapan, Nauzan masuk kamar untuk bersiap-siap berangkat mengajar tapi tiba-tiba abahnya memanggil.

"Zan, duduk dulu! Abah mau bicara sebentar ."

"Ada apa bah?"

"Abah dapet undangan untuk mengisi acara di Taiwan. Menurut kamu bagaimana? "

"Jarak Indonesia - Taiwan kurang lebih 5jam by udara, bah. Kalo abah merasa mampu yah boleh saja. Memangnya untuk kapan bah? "

"Untuk acara Maulid Nabi katanya, ada salah satu murid abah yang bekerja disana menghubungi abah semalam. Nanti kamu ikut yah zan? "

"In sha Allah, bah. Nanti Nauzan liat jadwal "

"Yah sudah, kamu berangkat sana nanti telat."

"Nauzan berangkat yah bah, ummi . Assalamualaikum." pamit Gus nauzan sambil mencium tangan orangtuanya.

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh. "  Jawab ummi dan abah serempak.

3 minggu berlalu akhirnya Kyai Husein dan Gus Nauzan berangkat ke Taiwan menggunakan China airlines dan setibanya mereka di bandara internasional Taoyuan, mereka dijemput oleh mas Firman (murid pak Kyai) yang juga mengundang beliau untuk mengisi acara sebagai pendakwah dan di antar ke hotel untuk beristirahat.

Senin, 7 Februari 2022

Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang