In The Past [END]

Past 3

Senyum cerah hadir di wajah pria paruh baya yang masih terlihat cantik. Sudah lama rasanya dia tidak melihat putranya.

"Papa bangga sama Elgar"

Orang tua mana yang tidak bangga saat anaknya meraih prestasi?

"Makasih Papa" Elgar terus memeluk hangat orang yang dia panggil papa itu.

Arkansas De Sciglio dan Yaksa Zeantara
adalah orang tua angkat Elgar, pasangan itu adalah pemilik rumah besar ini sekaligus bertanggung jawab akan hidupnya.

Mereka juga punya satu anak lagi yang lahir dari perut Aksa, dia hanya bisa mengandung benih yang dititipkan oleh suami nya, tidak hamil dan menyusui.

Benar mereka adalah pasangan suami suami, dan itu tak masalah bagi Elgar. Karena tidak ada yang salah dalam mencintai, hanya cara dan pada siapa yang berbeda.

"nginep sini ya Pa, El nggak mau pulang"

Terbesit rasa lelah dah marah saat dia mengatakan pulang, dimana orang yang sudah melahirkannya selalu bertindak berbeda padanya.

Papa Aksa mengangguk senang "Papa seneng banget kamu disini"

Merek mengobrol mengenai banyak hal, hanya Aksa yang terlihat banyak bicara, bercerita dan juga bertanya pada Elgar.

Elgar pun hanya menanggapi beberapa celotehan Papa nya.

Melepas pelukannya pelan "El mandi Pah"

Lalu bergegas menuju kamarnya dan membersihkan diri.

"Papa selalu bangga sama Elgar, jangan sedih ya Nak" dia menatap piala sang anak ditangannya sebentar lalu menaruhnya didalam lemari kaca yang juga terdapat banyak piala dan piagam lainnya di sana.

Setelahnya ia pun turun ke lantai bawah untuk memasak makan siang di bantu beberapa maid.

***

Zafriel membuka toko lebih cepat hari ini, sekolahnya dibubarkan karena beberapa guru membahas kegiatan tahunan sekolah mereka.

Wangi bunga menyapa nya setiap hari dan dia senang akan hal itu. Dia mulai menyapu lantai dan mengepel nya, menatap bunga-bunga yang tidak rapih, membuang tong sampah yang sudah penuh, dan membuat beberapa bucket bunga untuk dipajang di depan toko dan setelahnya dia naik ke lantai atas untuk berganti pakaian.

Zafriel adalah anak tunggal yang di rawat oleh seorang duda dulu, Ayah Zafriel memiliki ladang bunga di samping rumah, mendiang istrinya pun akhirnya membuka sebuah toko bunga di dekat rumah.

Jarak toko bunga dan rumah hanya 200 meter, dan sekarang setelah Ayahnya meninggal tahun lalu, Zafriel mengambil alih toko sepenuhnya. Mengingat ia juga bergantung pada penghasilan toko untuk keseharian hidupnya yang kini sendirian.