Ketika waktu mulai beranjak tengah malam seorang pria yang mengenakan stelan jas hitam memberhentikan mobilnya di depan rumah milik Zafriel.Keadaan jalanan yang sepi membuat pria itu berani menampakkan wajahnya dari balik kaca mobil dan terus menatap rumah Zafriel lamat-lamat.
Wajahnya menggambarkan kerinduan yang begitu besar dan juga kemarahan yang terpendam.
'Zafriel Andhara Darmawangsa, tunggu sebentar lagi dan Ayah akan menjemputmu'
Sekian detik mobil itu pun pergi dengan kecepatan tinggi. Bahkan tanpa pria itu sadari ada sepasang mata yang memperhatikannya sedari tadi dengan cermat dari balik gorden jendela kamar.
'Siapa?'
***
Sekitar pukul lima pagi Zafriel bolak-balik ke rumah dan toko nya sambil membawa kardus kardus besar, koper dan juga tas ransel.
Zafriel membawa barang-barangnya itu menggunakan sepedanya, ya anggap saja sekalian olahraga pagi.
Beberapa barangnya sudah ada dilantai atas toko yang akan ia sulap menjadi kamarnya nanti. Membereskan beberapa barang lainnya dan menempatkan disalah satu sisi ruangan. Rencananya Zafriel akan membuat sebuah ruangan kecil di sana untuk kamar mandi.
Toko itu tak punya kamar mandi, dan jika Zafriel nantinya tinggal di sini ia juga perlu melakukan panggilan alam kan?
Setelahnya Zafriel pun turun kebawah dan membereskan beberapa bunga-bunga dan juga pot bunga agar terlihat lebih rapih nantinya.
Ia sudah memanggil tukang bangunan untuk merenovasi lantai atas. Memasang sebuah tulisan di kaca toko agar pelanggannya tau bahwa toko akan tutup untuk beberapa saat.
Waktu sudah beranjak siang membuat Zafriel buru-buru pulang kerumahnya lagi untuk segera mandi dan berangkat sekolah. Ia masih punya waktu satu hari untuk menginap di rumah itu.
Saat hendak keluar dari pagar rumah sambil mendorong sepeda miliknya tiba-tiba seseorang berhenti di depan Zafriel.
'Kak El?'
Elgar melepas helmnya tanpa mematikan motor.
"Naik, bareng." ucap Elgar sambil memberikan satu helm pada Zafriel.
"Hah? Ohh oke." Zafriel menurut saja, ada tumpangan gratis tak baik jika ditolak.
Zafriel memasukkan kembali sepeda miliknya lalu menutup gerbang dan segera naik ke motor Elgar dan memakai helm pemberian Elgar tadi.
Motor sport hitam itu membawa mereka melesat cepat menuju sekolahan. Dan saat baru saja sampai di gerbang sekolah terdengar beberapa pekikan dari kaum hawa yang terkejut lantaran Elgar menggunakan motor.
Kemana mobil mahalnya?
Oh bukan!
Siapa yang dibonceng nya?!
Hingga diparkiran serasa sumpek dengan beberapa siswi yang sibuk mencari tau tentang mereka berdua.
Hingga saat mereka melepas helm barulah pekikan terdengar lebih keras.
"Lah anjir bayi gue itu."
"Kok bisa barengan?"
"Parah njir!"
"Anjir ko gemesh."
"Eh pacaran kah?"
"Lebay sat! si El mana mungkin belok."
"Lagian tuh adek kelas kok caper banget."
"Anjir bayi gue itu!" pekik Silva ngegas.
Zafriel sedikit risih, apa yang sedang mereka lakukan? Berteriak tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Past [END]
Ficção Adolescente[Ending] Sebuah ruang hampa yang kini mulai berwarna, secarik oren jingga menjadi awal dari dunia baru yang ditempatinya. Zafriel Andhara! This your past, and I'm sorry for that. ELZA ' BL LOKAL ' BxB, Cowok x Cowok,Homo(no salpak) ' Romance, dr...