Past 12

13.1K 1.1K 22
                                    

Zafriel bingung dengan apa yang selalu Elgar lakukan padanya. Elgar memanjakannya, menciumnya dan selalu menjaganya. Mereka kan hanya orang asing yang baru saja bertemu. Siapa Ia bagi Elgar?

Ia selalu berfikir mengapa Elgar memperlakukannya seperti seorang kekasih. Zafriel hanya tak mau berharap!

Seperti sekarang saat ia menemani Elgar mengambil barangnya di loker ekskul renang. Benar Elgar ketua ekskul renang disekolah itu.
Balapatih swimming club.

Mereka hanya berdua diruangan itu, Zafriel yang sibuk melihat-lihat dan Elgar yang sibuk mengemas barang-barangnya.

Zafriel bersandar pada salah satu loker di samping Elgar sambil matanya sesekali melirik apa sedang dilakukan Elgar.

'Anjir gede'

Otak Zafriel k-o-t-o-r

Demi apa Zafriel tak sengaja melihat barang pribadi Elgar tadi, sungguh tak sengaja. Mana tau Elgar akan menampilkan barang itu.

Oke jangan berfikir kotor, Zafriel hanya tak sengaja melihat dalaman milik Elgar tadi. Hanya saja ukurannya yang besar membuat Zafriel kaget dan bergidik ngeri.

Wajahnya Zafriel memerah dan tak sengaja tersedak air liurnya sendiri. Membuat Elgar memusatkan perhatiannya pada wajah manis disampingnya itu.

Elgar terkekeh "kenapa hm?"

Zafriel memutar bola matanya asal namun tak menatap pada Elgar "nggak ada."

Elgar menghentikan aksi mengemas barangnya dan memepet tubuh kecil Zafriel hingga menempel pada deretan loker dibelakangnya.

Elgar mengukung tubuh kecil itu, meletakkan kedua tangannya di samping lengan Zafriel agar pemuda itu tak bisa lari.

Elgar memajukan wajahnya dan mengecupi pipi tembam Zafriel berkali-kali.

"K-kak El."

Zafriel mencoba mendorong tubuh besar Elgar agar menjauh.

Elgar menggantikan spot ciumannya di bibir Zafriel pelan dan menuntut, melumat dan menggigit kecil.

'Elgar mesum Dayza!'

"Emmh K-kak El."

Zafriel gemas dengan kelakuan Elgar lantas mencubit pinggang Elgar membuat Elgar melepaskan ciumannya dan menatap wajah merah merona di hadapanya itu.

"Nanti ada yang liat." cicit Zafriel.

Elgar tersenyum miring membuat Zafriel takut "nggak akan."

"Udah deh Kak nggak usah aneh-aneh, masih disekolah juga."

Elgar mengangkat bahunya acuh "nginep."

Elgar kembali mengemas barangnya dengan cepat. Zafriel termenung sejenak, jika Elgar menginap maka itu tidak mungkin. Barang-barangnya telah ia pindahkan ke toko, lalu apa yang akan ia jawab jika Elgar bertanya nanti?

"Eh gue mau nginep di rumah Alva" jawaban spontan yang mencurigakan.

"Alva tinggal sama Vano."

"Hah tau darimana?" Zafriel kaget.

Bagaimana bisa mereka tinggal bersama?

'Parah Vano!'

"Kaget?" Elgar menaruh tas gendong besar itu di satu pundaknya. Kembali mengunci pintu loker miliknya lantas menarik tangan mungil Zafriel untuk keluar ruangan sempit itu.

"Kaget lah! Kan gue baru tau."

Elgar menghentikan langkahnya membuat langkah Zafriel ikut terhenti "Jangan di toko"

In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang