Past 7

14.4K 1.3K 43
                                    


Zafriel duduk ditepi mengeringkan rambut basah Elgar yang baru saja selesai mandi hujan tadi sedangkan Elgar berbaring sambil memeluk perutnya. Badan pemuda itu panas jelas ia terkena demam.

Setelah selesai ia mengambil hoodie nya yang paling besar dan memakainya ke badan Elgar, sangat pas.

"Kak lo tiduran aja deh gue mau ambil obat dibawah." Zafriel berusaha melepaskan tangan Elgar yang melingkari pinggang ramping nya.

"Nggak usah, lo disini aja." suaranya terdengar serak.

"Nggak usah rewel." setelahnya langsung melepaskan tangan itu dan segera turun kebawah mengambil obat.

Membantu Elgar duduk dan meminumkan obat itu "yuk tidur lagi."

Zafriel mematikan lampu kamar dan ikut berbaring disamping Elgar, tangan Elgar kembali beraksi memeluk pinggang Zafriel sangat tidur.

'Awas aja kalo gue ikutan sakit lagi'

Mereka tidur pulas tanpa ganguan, hingga menjelang dini hari badan Elgar tambah panas dan sepertinya juga mimpi buruk.

Zafriel yang peka dengan keadaan langsung turun kebawa mengambil baskom berisi air hangat untuk mengompres Elgar.

"Jangan sakit please."

Sedikit aneh karena tiba-tiba Elgar menggigil kedinginan padahal suhu tubuhnya panas tak karuan.

Zafriel mengambil selimut di lemarinya dan membungkus tubuh Elgar sepenuhnya,namun seperti itu tidak cukup dia masih menggigil.

Akhirnya Zafriel ikut berbaring dan memeluk tubuh Elgar, meletakkan kepala pemuda itu di dadanya dan mengupas rambutnya pelan.

Memakaikan minyak telon pada dahi dan leher Elgar agar hangat, maafkan Zafriel karena hanya punya minyak telon dirumahnya.

Tangan Elgar secara otomatis memeluk pinggang Zafriel.

'Njir berasa bini nya gue'

Zafriel lega karena Elgar tidak menggigil seperti tadi. Entah kenapa rasa khawatir menyeruak kedalam hatinya kalau melihat pemuda es itu sakit.

"Zaf" suara serak itu memanggilnya membuat Zafriel menoleh kearah dadanya.

Mengelus pipi Elgar pelan "Kak tidur lagi aja."

Elgar terus menatap Zafriel membuatnya salah tingkah "Kak lo ba--"

Ucapannya terpotong saat bibir panas Elgar menyapa bibirnya,melumat kecil lantas melepaskannya.

'Anjir masih sakit juga'

Zafriel tertegun bagaimana bisa pemuda didepannya sangat enteng menciumnya.

"Kak lo tuh masih sakit, bisa-bisanya kepikiran buat nyium gue."

Elgar tersenyum "besok sehat."

Lalu setelahnya Elgar kembali tidur di dada Zafriel, memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin.

'Gue sayang lo Zaf'


***


Pagi itu Zafriel kelimpungan karena Elgar yang tak kunjung bangun walau sudah ia guncang agar bangun.

Suhu tubuhnya sudah normal namun tak mau bangun. Ia bingung sekarang 'gue kasih tau ortunya aja kali ya'

Zafriel ingat bahwa Papa Aksa adalah Papa nya Elgar. Mengambil ponsel Elgar lalu membukanya menggunakan sidik jari Elgar.

Membuka kontak mencari nama Aksa dan menghubungi nya.

"Halo Nak. Ada apa tumben sekali menelfon Papa?"

In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang