Past 5

16.6K 1.4K 63
                                    


Suara bising dering ponsel membangunkan Elgar dari mimpi dan tidur nyenyak nya. Meraih benda pipih di atas nakas dan langsung mengangkatnya.

"Halo" suaranya terdengar serak karena bangun tidur.

"...."

"Hm thanks" setelahnya dia menutup panggilan itu.

Elgar membuka matanya pelan dan merasa berat pada dadanya. Zafriel tertidur sambil memeluknya,mengelus pelan wajah manis selembut bayi di depannya.

Entah dorongan setan mana yang membuat Elgar mengecup bibir peach tipis itu pelan.

Sial! Ini begitu manis dan lembut.

Benar-benar memabukkan.

Tak cukup sekali Elgar pun kembali mengecup bahkan melumat kecil bibir tipis milik Zafriel.

"Mmmh"

Terdengar erangan tipis dari Zafriel yang merasa tidurnya terganggu namun tak membuka mata.

Elgar terdiam 'bahaya! Ini terlalu menggoda'

Elgar mengelus bibir yang sedikit basah itu sambil tersenyum kecil dan menyesap pipi tembam penuh lemak bayi itu hingga memerah.

"Il Mio"

Mengelus lembut rambut halus dan wangi itu, sesekali mengecupnya dengan sayang mulai melepaskan pelukannya hati-hati dan berdiri menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Setelahnya ia menatap jam di ponsel, pukul 08.45 rupanya sudah sangat siang. Memesan sarapan pada orang Papa nya dan memberitahu guru BK sekolah mereka bahwa Zafriel izin karena sakit mengingat badannya lumayan hangat saat ini, sedangkan dirinya kan boleh masuk boleh tidak karena diberi cuti tiga hari.

Ia turun kebawah mengambil jaketnya semalam dan mengeluarkan map coklat yang sudah dilipat-lipat itu kemudian keluar rumah.

Ada seseorang di depan pagar rumah dengan sepeda motor nya.

Elgar memberikan map itu pada orang di sana, suruhan Pamannya. Orang itu menerimanya dengan hati-hati dan setelahnya pergi dengan terburu-buru.

Tak lama setelah orang tadi pergi, ada mobil Mercedes-Maybach S560 hitam yang berhenti tepat di depan pagar rumah Zafriel.

Elgar yang belum masuk rumah segera menghampiri mobil itu dan mengetuk kacanya pelan.

"Kenapa Papa yang kesini?"

Aska tersenyum rupanya ia bersama Arkan, namun senyumnya luntur melihat beberapa luka kecil di wajah putra bungsunya itu.

Melihat wajah khawatir Papa nya Elgar berucap meyakinkan "Elgar baik-baik aja Papa, cuma luka kecil." membuat Aksa bernafas lega.

"mana pesanan Elgar?"

"Nih pesenan kamu. Buat siapa sih Nak ko banyak gitu? Itu juga rumah siapa?" tanya Aksa sambil memberikan beberapa totebag berisi makanan.

Elgar mengehela nafasnya pelan dan melipat tangannya di depan dada "mine,only."

Aksa mengerjap kemudian terkekeh "Ar kita mau punya mantu, yuk pergi jangan ganggu mereka."

Arkan mengangguk "jangan kasar boy."

Membunyikan klakson kemudian mereka pergi dari hadapan Elgar.

Mengehela nafas Elgar pun masuk lagi ke dalam rumah Zafriel. Menaruh makanan di meja makan dan naik ke kamar lagi.

Rupanya Zafriel masih betah dalam tidurnya,Elgar pun mengambil kesempatan yang ada.

Ia kembali berbaring di samping Zafriel,membenarkan selimut dan melanjutkan tidur. Sambil memeluk kesayangannya yang baru saja ia klaim itu.

In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang