Past 18

10.4K 986 26
                                    


Ruang pesta terdengar semakin ramai, membuat Elgar semakin mudah untuk tidak menanggapi putri keluarga Darmawangsa itu.

Mendengar ucapan Villan tadi Elgar mengangkat alisnya bingung namun sorot matanya terlihat jijik.

"Berbicara padaku?"

Villan terperangah dengan nada dingin yang Elgar lontarkan barusan. Sangat menarik hati Villan untuk segera menaklukkannya.

Vano yang melihat itu dari kejauhan terkekeh sinis. Sungguh bodoh!

Suasana ramai saling membisikkan kata-kata dari beberapa orang yang siap berspekulasi dengan pikiran mereka.

"Wow dia adalah putra bungsu keluarga Sciglio."

"Terlihat cocok saat mereka bersanding kan?"

"Ouh benar, yang satu tampan dan yang satu cantik."

"Tak heran jika Tuan muda Elgar tertarik pada putri Villanueva."

"Dua keluarga besar akan bersatu."

Bisikan beberapa orang terdengar hingga ke meja dimana Avram dan teman-temannya duduk.

Pemikiran pribadi orang kenapa harus diumbar-umbar. Toh belum tentu itu benar kan?

Merepotkan!

Avram mendesis sinis, siapa gadis tak tahu malu itu?

Ia mengkode pada bawahnya dan orang yang di kode itu segera melaksanakan perintah Tuanya.

Sementara Villan semakin percaya diri karena beberapa tanggapan itu, seorang putri sepertinya tentu layak bersanding dengan seorang prince.

"Rasa-rasanya tidak salah jika kita berteman bukan?"

Elgar hanya diam hingga sebuah tangan menarik lengannya mundur. Zafriel yang menggunakan topeng menarik pelan tubuh Elgar agar menjauh dari Villan.

"Maaf Nona, kekasihku sedang tidak berada dalam suasana hati yang baik. Jadi dia sedikit tidak suka diganggu."

Villan hanya terdiam, kesempatannya untuk mendekati Elgar serasa terputus begitu saja.

Elgar Sciglio sudah punya seorang kekasih!

"A-aku tidak bermaks-

"Tentu saja Nona. Kalau begitu kami permisi."

Tangan Elgar melingkari pinggang Zafriel dan hendak melangkah kembali ke meja mereka.

"T-tunggu. Aku hanya ingin berkenalan dengannya kenapa kau begitu mengatur?"

Zafriel mendekati Villan sambil tersenyum mengejek kemudian berbisik ditelinga Villan, mencoba menghancurkan harga diri Villan.

" Apakah ini Nona keluarga Darmawangsa yang terhormat? Bahkan dia mengemis nama pada seorang pria."

"Kekasihku bahkan tidak ada niat untuk mengenalmu."

Penghinaan!

Wajah Villan terlihat memerah marah dan kesal. Lihat saja ia akan mengadu kepada Neneknya nanti.

'Sialan! Siapa sih dia?'

Sudah Zafriel bilang, Villan itu bodoh. Bahkan dia tidak mengenali Zafriel sedikitpun.

"Zafriel ayo."

Elgar kembali menarik pinggang kecil itu agar menjauh dari Villan yang sudah seperti akan menangis.

Beberapa orang yang melihatnya merasa iba namun juga tak peduli. 'Putri Villanueva baru saja ditolak.'

"Seneng kan? Dideketin cewek cantik."

In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang