Past 42

6.3K 608 6
                                    

Sepulang dari toko Zafriel berjalan-jalan sebentar di taman kota. Udah lama juga nggak ke sana karena habis pulang sekolah ya mainnya di taman mansion.

"Wah ada es kepal, beli ah."

Sebagai penikmat es sejati wajar saja Zafriel sangat niat panas-panasan untuk membeli es itu.

Lagipula nggak ramai juga yang beli, jadi nggak perlu antri lama-lama.

Sekarang aja udah ada semangkuk Es kepal di hadapannya. Si manis itu mulai menikmati hidangan manis yang terasa menyejukkan di salah bangku taman.

Tak terlalu ramai pengunjung mungkin karena hari mulai siang dan terasa panas. Zafriel hanya duduk sendirian sambil memperhatikan sekitarnya.

"Kalo makan sendirian gini keinget Kak El deh. Dia udah makan belum ya? HP nya juga nggak aktif terus."

Zafriel yang dulunya selalu ditemani Elgar maupun Alvano kini malah sendiri. Jika kalian bertanya dimana Alva, anak bayi itu sedang berada di rumah Rena.

Mommy nya Rena maksa anak bayi itu tinggal sama main di rumahnya. Sedangkan Zafriel nggak mau ikut soalnya nanti Papa Aksa sendiri di rumah.

Saat sedang menikmati es nya penuh hikmad ada seseorang yang mendekati Zafriel membuat si manis menoleh.

'Villan?'

Perempuan itu duduk di depan Zafriel, "Hai Zafriel."

"Hai, lo ngapain di sini? Mansion lo itu kan jauh banget kalau dari sini. Nggak nyasar kan?"

Villan tersenyum kecil, "Masa aku bisa nyasar. Kan ada google maps. Lagian aku kesini itu mau minta maaf sama kamu."

"Minta maaf?"

"Iya aku mau minta maaf udah sering jahatin kamu. Bikin kamu susah dan sering nyakitin perasaan kamu." ungkap Villan dengan kepala menunduk.

"Nggak papa udah gue maafin kok. Gue juga tau lo itu sebenarnya disuruh Nyonya Larasati kan waktu itu? Bukan kemauan lo sendiri. Jadi nggak papa udah gue maafin."

"Makasih ya Zaf, kamu baik banget tau."

Zafriel tersenyum mendengarnya, "Oh iya gimana keadaan Mama lo? Keracunan apa sampai bisa kritis begitu?"

"Mama sih makan makanan biasa waktu itu. Tapi kata Mama rasanya aneh, ada pahit pahit nya. Terus langsung Mama muntahin, karena Mama lemes banget aku bawa dia ke rumah sakit. Kata dokter keracunan makanan."

"Mama sempat nelan sedikit makanan itu, aku sih belum makan apapun. Aku juga tau kalau nenek yang udah racunin Mama. Udah dilaporin polisi juga bareng sama Maid yang udah bantu nenek hari itu."

"Sekarang keadaan Mama udah baik-baik aja, kritisnya juga udah lewat. Tapi Mama masih belum bangun."

Villan bisa lega saat Mama nya mendapat perawatan terbaik hingga kini keadaannya semakin baik setiap harinya.

"Gue boleh jenguk kan?" tanya Zafriel.

"Ohh boleh banget dong. Btw kamu kok sendirian sih. Bodyguard kamu kemana?"

"Bodyguard Papa tadi ada yang balik, terus satunya jaga di toko. Lagian gue kan cuma sebentar jadi nggak perlu ditemenin."

Villan menganggukkan kepalanya dan melirik sebuah pohon yang tak jauh dari tempat ia dan Zafriel duduk.

"Ohh iya, kamu mau balik ke toko kan? Aku mau ikut ya. Mau beli bunga buat Mama, soalnya bunga kemaren udah layu."

"Ya udah kita ke toko sekarang aja ya."

Zafriel berjalan beriringan bersama Villan dan semuanya baik-baik saja, hingga beberapa langkah kemudian tubuh Zafriel ambruk dan langsung ditangkap seseorang.

In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang