Past 28

9.7K 827 12
                                    


Zafriel sekolah sendiri hari ini, ia berangkat diantar oleh Aksa karena Elgar di pinta Daddy Arkan untuk ikut ke kantor.

Elgar memang sudah ikut andil dalam masalah kantor namun belum sepenuhnya karena Elgar juga harus menyelesaikan pendidikannya lebih dulu.

Arkan hanya ingin Elgar bertanggungjawab akan statusnya sebagai suami yang menafkahi istrinya. Meski tanpa bekerja Elgar juga memiliki uang.

"Papa nanti pas pulang sekolah Zafriel mau nengokin Alva ya."

Mobil yang ditumpangi Zafriel untuk sekolah memang terlalu mencolok. Mobil Ferrari La Ferrari berwarna hitam mengkilat itu menarik perhatian berbagai orang yang menatapnya.

"Ouh Papa boleh ikut?"

"Boleh Papa. Nanti kita pergi bareng ya."

Setelah sampai di depan Balapatih High School dan menurunkan menantu kesayangannya. Aksa pergi ke markas Blacklion. Ingin melakukan pemanasan sebelum nanti bermain.

Zafriel bahkan baru tahu kalau sebagian besar siswa di SMA nya adalah anggota Blacklion dibawah pimpinan Elgar.

Meski untuk masuk kedalam clan itu tidaklah mudah karena dari sekian seleksi bisa gagal kapan saja.

Aksa sebenarnya tidak mahir dalam beladiri maupun bermain senjata. Tapi kecerdasannya dalam dunia IT dan pertahanan sangat diprioritaskan.

Di markas sekarang hanya ada Arsene yang sibuk menata dokumen-dokumen untuk pembahasan nanti.

Menunggu yang lainnya datang dan menyelesaikan semua masalah dalam clan mereka.

"Sudah datang?"

"Hmm. Dimana komputernya?"

"Disitu."

Arsene menunjuk pojok ruangan yang terdapat satu set komputer beserta mesin printer nya.

"Itu komputer baru yang kau mau. Oh apa kau akan meretas nya sekarang?"

Aksa hanya tersenyum kecil.

"Tentu saja. Lebih cepat lebih baik. Lagipula aku juga harus membantu Raka."

Arsene hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Kembali fokus pada pekerjaannya yang berurusan dengan dokumen-dokumen itu.

Aksa juga memulai aksinya menyali dunia IT peretasan data-data penting. Banyak sekali angka-angka yang muncul dilayar komputernya. Sederet kode-kode acak yang terus berganti dengan cepat. Jari-jari panjangnya tak kalah cepat untuk mengetikkan berbagai kata.

Ia sedang meretas pertahanan informatika milik Zero. Mencari dan mencuri tahu tentang rencana mereka yang akan menyerang atau tidak.

"Perlu informasi ketuanya?"

"Kita memerlukannya."

Aksa memasang kamera untuk merekam semua data-data penting milik Zero yang berhasil dibukanya. Sesekali memberikan serangan virus-virus pada peretas pertahanan milik Zero. Menyebabkan komputer anak buah Zero bermasalah hingga informasi gelap mereka terungkapkan ke permukaan.

Tangan Aksa segera menutup sistem peretasan nya, tanpa meninggalkan jejak agar tetap aman. Ia tidak boleh ceroboh dalam hal sekecil apapun.

White Lotus adalah username dari akun peretas milik Aksa. Nama yang sudah begitu terkenal dikalangan peretas dan hacker lainnya.

Lalu Aksa mengarahkan mouse nya dan membuka situs baru. Meminjam status dan nama dari salah satu anggota FBI yang juga sudah dicurinya untuk mencari informasi seseorang.

Ketua dari Zero.

Butuh waktu agak lama bagi Aksa untuk mencari orang itu yang rupanya memiliki kewarganegaraan ganda.

In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang