Past 8

14.2K 1.2K 22
                                    

Elgar terbangun mendapati ia sendirian dikamar Zafriel. Memilih turun ke lantai bawah setelah mencuci wajah.

Rumah kosong entah kemana pemiliknya pergi. Melihat meja makan yang tertera banyak sekali hidangan makanan,bau makanannya Elgar kenal. Masakan Papanya?

Ada notes yang ditempel di pintu kulkas ia pun mengambilnya.

Elgar tersenyum manis dibuatnya "gemes banget sih Zaf" gumamnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Elgar tersenyum manis dibuatnya "gemes banget sih Zaf" gumamnya pelan.

Ia menikmati makanan yang terhidang di meja makan rumah Zafriel, namun matanya meniti totebag kecil di samping vas bunga ruang tamu yang masih dapat dilihat dari meja makan.

Dapat dilihatnya selipan bunga mawar putih 'ahh Papa'

Menyelesaikan acara makannya dengan cepat tanpa minum, ingin segera bergegas ke toko bunga Zafriel untuk melihat manisnya bekerja.

Membuka ponselnya dan menelfon seseorang "bilang papa, pakaian ganti. Alamat nanti kirim"

Setelahnya ia pergi mandi di kamar Zafriel sambil menunggu orangnya datang.

Setelah mandi ia menunggu orangnya sampai sambil duduk diruang tamu memainkan ponselnya.

Hingga netra gelapnya menangkap sosok tak asing dari luar rumah, tepatnya pada mobil yang berhenti tepat di depan rumah yang tampak sedang memperhatikan rumah manisnya.

Kaca mobil itu terbuka menampilkan sosok wanita tua 'Nyonya besar Darmawangsa? Kenapa?'



***



Zafriel senang karena tokonya cukup ramai meski ia sedikit kewalahan karena sendirian. Alva dan Vano jelas belum pulang sekolah.

"Terimakasih Kak, silahkan datang kembali." sopan Zafriel pada pelanggan yang baru saja ia layani.

Ia merakit sebuah bucket bunga mawar putih yang akan ia berikan pada Aska nanti, tersenyum saat bunganya sudah terlihat indah.

Dilihatnya pelanggan sudah mulai sepi karena mungkin sudah memasuki waktu tengah hari. Zafriel berniat menutup toko untuk pulang dan melihat keadaan Elgar di sana.

Namun belum selesai membereskan toko seseorang masuk oh lebih tepatnya tiga orang.

Mata Zafriel membulat, 'kenapa mereka lagi?'

Zafriel tentu mengenal siapa mereka. Wanita tua yang masih terlihat sehat, wanita paruh baya dan gadis remaja yang sempat kerumahnya hari itu.

Wanita itu Nenek Zafriel dari pihak ayah, lebih tepatnya Nenek angkat yang bahkan tak akan mengakui ia cucu jika bukan karena ia berguna untuknya.

Wanita tua itu Nyonya besar Darmawangsa, Larasati Darmawangsa. Dan wanita paruh baya dengan pakaian mahal dan aksesorisnya adalah menantunya, Nyonya Vania dan gadis remaja tadi putrinya Villanueva Darmawangsa.

In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang