[05]

752 68 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama tiga hari di skors akhirnya dia kembali ke sekolah. Ada rasa kecewa juga karena tidak bisa ke rumah sakit buat nemenin Wafa. Rasanya pengen sekali lagi dia nonjok Kartika supaya di skors lagi.

Dia berjalan dengan santai melewati koridor yang sudah ramai. Dengan ramah dia selalu menyapa orang yang dia temui walaupun dia tidak kenal.

"Woi cok, gue cantik gak?" tanya Seren sambil menepuk pundak seorang cowok yang masih membaca mading. Cowok itu terpelonjak kaget menatap Seren dengan bingung.

"Jelek," jawab nya dengan cepat saat menyadari bahwa gadis dengan rambut yang dikucir ke belakang itu adalah Seren.

"Gue tandain lo ya Udin."

Seren masih melajukan langkahnya dan kepalanya, memperhatikan sekitar untuk mencari cogan untuk disapa. Namun dipertengahan jalan tangannya di tarik oleh seseorang dari belakang.

"Ser, gue perlu bicara sama lo," ucapnya yang membuat Seren menoleh. Sudah Seren duga sejak awal itu adalah Adit.

"Yaudah tinggal bicara aja, ribet amat sih lo," jawabnya dengan malas.

"Gue putus sama Kartika. Puas lo?"

Seren menghentikan langkahnya kali ini menghadap ke arah Adit sambil melipatkan kedua tangannya ke dada.

"Jadi maksud dari kata puas itu apa ya? Lo mau nyalahin gue?"

"Maksud lo penyebab putus nya lo sama Kartika itu gue?"

"Maap nih rada bingung, hubungan gue sama percintaan tai lo itu apa ya?" tanya Seren dengan sinis.

"Jaga mulut lo ya!"

"Oh maaf, tersinggung ya?"

Seren menutup mulutnya menggunakan tangan lalu bergegas pergi meninggalkan Adit. Ia malas untuk menanggapi orang yang egois.

"Seren!"

Ia tak memperdulikan teriakan Adit yang memanggil namanya. Dia masih melanjutkan langkahnya untuk menuju ke arah kelas.

"Gila tuh anak, dikira gue peduli gitu buat ngurusin hubungan nya sama Kartika. Mau mereka putus, mau mereka mati bareng gue juga gak peduli kali," gumamnya dengan pelan.

Saat ia masuk ke dalam kelas dia merasakan ada yang berbeda dengan kelasnya. Dia pun menjadi heran, kok bisa kelasnya sepi gak ada orang sama sekali? Padahal bel pelajaran sudah berbunyi sejak tadi.

"Anjir, ini kelas ngapa sepi bener kek kuburan baru. Jadi merinding." Gadis itu mengelus lengannya.

"Pada kemana nih? Wah jangan-jangan pada bolos berjama'ah, mana gak ngajak gue lagi."

Seren melemparkan tasnya ke sembarang arah lalu dia berbalik arah menuju kamar mandi untuk mencari keberadaan penghuni kelasnya.

Saat dia melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi cowok, bau surga pun tercium begitu menyengat. Gadis itu mengibas-ngibaskan tangannya berusaha mengusir bau itu. Namun tetap saja membandel.

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang