[39]

440 41 6
                                    

"Kalian mau bawa gue kemana sih?" tanya Seren yang sedikit bingung ketika melihat tempat kumuh yang ia lewati saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian mau bawa gue kemana sih?" tanya Seren yang sedikit bingung ketika melihat tempat kumuh yang ia lewati saat ini.

Jalan sempit ini terlihat seperti markas. Banyak sekali coretan pilok yang tidak jelas. Saking sempitnya gang itu hingga motor pun tidak bisa masuk.

Seren masih mengikuti jejak cowok di depannya. Dia bingung dan sedikit ada rasa khawatir. Khawatir jika cowok itu mencelakai Wafa. Gadis itu dibawa di sebuah ruangan kecil, sempit dan bau rokok yang menyengat.

Langkahnya memundur saat melihat apa yang ada di depannya. Puluhan anak sekolah yang masih memakai seragam putih abu-abu yang tampak asing baginya. Dia tidak begitu polos tentang dunia luar. Sekarang dia tau dia berada dimana. Dia sedang berada di markas sekolah musuh.

Seren mencoba menyikapi keadaan dengan tenang. Gadis itu melirik cowok yang tadi mengajaknya kesini.

"Heh, ngapain lo bawa gue kesini? Dimana Wafa?" tanya Seren dengan keras yang membuat laki-laki itu terkekeh.

"Cantik-cantik bego, itu cuman buat penipuan aja kali, supaya lo mau ikut," jawabnya yang membuat Seren melongo tak percaya.

"Ja-jadi Wafa gak ada disini?" tanya Seren sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok laki-laki itu.

"Ya gak ada lah tolol. Mending lo main sama gue sini!"

Laki-laki itu duduk di kursi panjang sambil menyeringai. Tangannya menepuk kakinya dengan tatapan yang membuat Seren geli sendiri.

"Ogah gue sama lo, lo ganggu waktu gue tau gak!" Seren ingin berbalik arah. Dia ingin keluar dari ruangan kumuh ini. Namun dirinya terhenti ketika kedua orang memegang tangannya.

"Apasih? Jangan sentuh gue. Lo najis tau gak!"

"Mulut lo kurang ajar banget jadi cewek. Gue bakal hukum lo!"

Cowok berambut belah tengah itu menarik tangan Seren untuk lebih dekat dengan segerombol anak yang tengah duduk santai sambil merokok.
Seren tidak mau tinggal diam, dia terus memberontak minta dilepaskan.

"Lepasin gue! Gue bakalan teriak kalo sampe lo macem-macem." Seren menatap pria itu dengan tajam.

"Teriak aja! Teriak sampe suara lo habis pun percuma. Gak akan ada yang denger. Markas ini jauh dari rumah warga."

Laki-laki itu kembali menggeret Seren untuk mendekat ke teman-temannya. Namun, dihentikan oleh cowok yang telah membawanya ke markas ini.

"Mas, biar gue aja!"

Orang yang bernama Dimas itu mengangguk mengerti. Dia memilih untuk bergabung dengan teman-temannya yang saat ini sedang menonton adegan di depan mereka.

"Apa maksud lo bawa gue kesini? Gue gak punya masalah sama lo."

"Selain lo ceweknya Wafa. Lo juga udah berani macem-macem sama adek gue," jawabnya yang membuat Seren menggeleng tidak mengerti.
Sungguh, dia tidak tau apa yang dimaksud orang itu.

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang