[51]

569 32 0
                                    

"Jika sebagai istri anda telah lupa bagaimana cara memperhatikan suami, lupa cara membahagiakan suami, maka berhati-hatilah akan hadirnya perempuan lain yang akan mampu memperhatikan suami anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika sebagai istri anda telah lupa bagaimana cara memperhatikan suami, lupa cara membahagiakan suami, maka berhati-hatilah akan hadirnya perempuan lain yang akan mampu memperhatikan suami anda."

Ceramah ustadzah Halimah, saat pengajian rutin di kompleks barunya itu mampu menusuk hatinya. Dia rasa itu adalah sebuah sindiran keras untuknya.

Sebagai istri dia sama sekali tidak pernah memperhatikannya. Malahan Wafa yang selalu memperhatikan nya selama ini selalu membelikan makanan saat pulang kerja. Sepertinya Wafa salah memilih istri. Dia merasa tidak berguna sebagai seorang istri. Dia tidak bisa menyalahkan Wafa kalo dia lebih dekat dengan Farah dibandingkan dengan istrinya sendiri.

Apalah gunanya ia dalam rumah tangga ini. Paling ngabisin nasi kalo masih utuh.

Hari ini dia berada di Gramedia. Gadis berhijab putih itu mengambil buku yang sedikit menarik perhatiannya.

Judul : Menjadi istri yang sholehah.

Tanpa membacanya untuk sekedar mengetahui isi dari bacaan tersebut dia langsung mengambilnya dan segera membayarnya ke kasir. Padahal sejak SMA dia sama sekali tidak menyukai buku. Tetapi dia malah ingin membeli buku gara-gara ustadzah Halimah yang selalu membeli buku disini. Dia ingin mendapatkan ilmu sepertinya.

"Udah dapet buku teh?"

"Udah. Ayo balik!" Bunga mengangguk setuju.

Mereka berdua akhirnya pulang. Seren sangat tidak sabar untuk membacanya. Bahkan di angkot dia terus membuka buku itu dan membaca setiap tinta yang tercoret.

"Menyiapkan makanan?" Seren berfikir keras setelah membaca buku itu.

Sebagai istri Sholehah, mereka perlu menyiapkan makanan untuk sarapan suaminya. Dan dia rasa, dia tidak pernah satu kali pun memasak ataupun sekedar menyiapkan makanan untuk Wafa. Bahkan saat cowok itu lagi ingin teh hangat saja dia membuat sendiri. Ah istri macam apa dirinya ini?

Dia berniat untuk pergi ke pasar dan mencoba belajar masak hari ini. Dia memakai motor Wafa yang tidak terpakai di dalam garasi. Sudah lama dia tidak naik motor. Ada sensasi rindu yang bergejolak ingin sekali balapan seperti dulu. Dia tidak menyangka waktu cepat berlalu. Dan sekarang, dia bukanlah lagi dirinya yang dulu. Bukan lagi Seren yang manja yang semua harus tersedia. Bukan lagi Seren yang selalu mencatat daftar list cogan sekolahan. Tetapi sekarang dia adalah seorang ibu rumah tangga dan sebagai istri dari Alwafa. Berani mencintai, berani melalui.

Hidup istri Sholehah!

Gadis berhijab Rabbani itu menggaruk tengkuknya saat melihat puluhan orang yang berdesak-desakan. Dia meneguk ludahnya saat melihat beberapa orang yang membawa ayam, sayur-sayuran, ikan, dan lain-lain. Dia tidak bisa membayangkan baunya jika dia masuk ke sana. Yang ada pulang-pulang dia bisa masuk rumah sakit.

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang