[07]

637 71 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seren kembali ke rumah Fatur dengan perasaan lega karena hari ini ia sudah mendapatkan asupan gizi yang tidak semua orang bisa melihatnya.

Gadis yang masih memakai seragam putih abu-abu itu langsung merebahkan dirinya di sofa milik Fatur dan meletakkan cemilannya ke meja depannya. Alby yang sedang bermain gadget-nya langsung bergerak cepat mencomot cemilan itu.

"Lo kenal deket sama dia Tur? Minta WA nya dong." Seren menyerahkan handphone nya ke arah Fatur.

"Boro-boro kenal deket, tuh anak keluar waktu jam biasa aje gue kaget." jawabnya sambil memakan cemilannya.

"Lo mau bantu gue gak?" tanya Seren ke arah Fatur.

"Gak. Gak minat."

"Ah ayolah," rayunya dengan memeluk lengan Fatur.

Fatur segera menghempaskan lengannya supaya benalu itu pergi jauh-jauh dari badannya. Namun Seren tidak mau melepaskannya yang membuat Fatur tidak tega.

"Gue harus bantu apa?" tanya Fatur masih mengunyah makanannya. Fatur merasa kasihan pada gadis itu padahal aslinya dia sangat malas untuk membantu gadis itu karena ini sangat amat merepotkan.

"Buat gue kencan sama Wafa," jawab Seren langsung menjauhkan dirinya dari lengan Fatur.

"Uhuk! uhuk!"

Fatur keselek makanannya dan segera meraih minuman di depan meja. Alby cengar-cengir saja melihat temannya yang terlihat tertekan dengan adanya gadis itu. Cowok itu menatap mata Fatur dengan prihatin seakan mengatakan "Makannya Tur, kalo mau ngajak cewek ini main kudu mikir seribu kali dulu karena pasti ada apa-apa."

"Lo pikir ngajak kencan tuh orang segampang cari upil apa? Gak! Gue gak bisa dan gak mau," tolak Fatur mentah-mentah yang membuat Seren mendenguskan nafasnya.

"Masa lo tega sih sama temen lo sendiri."

"Lo dikasihani malah makin menjadi. Giliran kek gini aja baru lo nganggep gue temen." Seren tertawa mendengar itu.

"Yaudah kalo gitu mintain wa nya kek, lo alasan apa gitu. Mau belajar ngaji kek atau tanya apa gitu biar dikasih. Kalo yang minta gue gak bakalan dikasih," ucap Seren.

"Ya karena lo jelek, makannya gak dikasih," sahut Alby tanpa melirik gadis itu sedikitpun. Pria itu masih sibuk bermain gadget-nya.

"Mana ada jelek? Cantik dan semok gini kok dibilang jelek."

"Bukalah matamu selebar dunia ini, dan rasakan ada satu bidadari." Seren menyanyikan lirik lagu Dhyo Haw yang berjudul Ada Aku Disini dengan kencang yang membuat Alby langsung melemparkan keripik yang dia pegang ke arah Seren.

"Diem! Suara lo jelek."

"Lo gak mau minta bantuan sama gua juga Ser, gue ada ide loh," tawar Alby sambil menaik turunkan alisnya menggoda gadis di depannya.

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang