Seren tidak tau sebahagia apa saat itu disaat dirinya berada di pinggiran pantai bersama orang yang dia suka. Ya walaupun mereka cukup canggung untuk pertama kalinya pergi berdua.
Mereka berdua duduk di bawah pohon yang rindang tanpa menggunakan sandal atau sepatu. Rambut Seren tersapu oleh angin yang deras hingga menutup wajahnya. Hijab yang diberi Umma terbawa oleh angin tidak tau lari kemana saat perjalanannya ke rumah sakit tadi. Dia tidak memperdulikannya, karena dia memang belum siap memakai hijab.
"Wafa kenapa perhatian sama Seren?" tanya Seren berusaha mencairkan suasana.
"Disuruh Umma, jadi jangan kegeeran," jawab Wafa dengan datar.
"Umma baik banget ya! Umma itu kayak mama gue, perhatian banget."
Seren menatap ombak yang bergulung lembut. Tangannya tidak henti-henti melemparkan bebatuan ke dalam air. Senyumnya terbit saat mengingat sosok mama nya dulu. Perhatian Umma sama persis dengan perhatian mama nya dulu. Dia juga disuruh pake hijab, tapi Seren tetap saja bandel. Dia pasti akan menjawab "Ma, pake hijab itu gerah."
"Gue gak tau lagi harus apa, menangis pun gue rasa gak ada gunanya. Kalo kebahagiaan Papi emang Tante Amira gue akan berusaha buat terima semuanya. Disisi lain gue takut banget Tante Amira bakalan nyakitin bokap gue saat kondisinya seperti ini."
Seren mulai menceritakan isi hatinya kepada cowok di sampingnya. Dia tidak peduli akan ditanggapi atau tidak oleh cowok itu. Dia rasa akan tampak lega jika menceritakannya walaupun tidak dipedulikan sekalipun.
"Gue gak bisa bilang kalo Papi masih bisa kerja atau enggak. Apa Tante Amira masih bakalan tetap mau menerima Papi? Itu semua menjadi pertanyaan buat gue," sambungnya masih menatap ombak dengan tatapan kosong.
Wafa terdiam mendengar curahan gadis itu yang sudah ia anggap sebagai gadis gila ternyata punya masalah yang besar seperti ini. Dia tidak menyangka akan bisa masuk ke dalam kehidupan gadis itu.
"Wafa, kalo menurutmu Tante Amira bener-bener cinta gak sama bokap gue?" tanya nya sambil menoleh memperhatikan cowok disampingnya yang masih diam menatap ombak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alwafa [END✅]
Teen FictionStart : 14 Desember 2021 Finish : 5 November 2022 "WAFA KALO LO GAK MAU BUKA PINTUNYA GUE BAKALAN TERIAK BUNTING ANAK LO." Bagaimana Jadinya jika gadis bar-bar kesengsem dengan anak ustadz? Serena Natalia, yang Memiliki otak minus dibawah rata-rata...