[11]

473 48 0
                                    

Gadis itu menendang motornya dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menendang motornya dengan keras. Gadis itu terus mengotak-atik motornya tapi tetap saja tidak mau menyala. Mungkin karena efek jatuh kemarin jadi motornya ngambek minta diganti yang baru.

"Sialan banget nih motor, mana udah sore lagi. Papi pasti udah pulang."

Seren yang ingin menelepon Fatur pun menghentikan aktivitasnya saat melihat seorang wanita berhijab keluar dari gerbang menatap ke arah dirinya dengan bingung.

"Seren kok belum pulang?"

"Motornya kenapa?" Wanita itu melirik ke arah motornya.

Gadis itu menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal dan cengengesan. "Hehehe gak mau nyala Umma,"

"Dianter Wafa mau?" tawar Umma dengan nada yang lembut.

Yakali gak mau Umma.

My dream loh Umma

Gak bakal nolak

"Emangnya Wafa mau Umma? Seren takut ngerepotin nih." Seren berusaha untuk tetap basa-basi. Padahal dalam hati dia sudah tidak sabar untuk menantikan dirinya diantar oleh sang pujaan hati.

"Bentar ya."

Umma berjalan masuk ke dalam rumahnya yang membuat Seren langsung meloncat-loncat saking senangnya.

"Gue bakalan dianter Wafa? beneran nih? Gak mimpi kan?"

Gadis itu mengambil helm full-facenya yang ia letakkan di spion lalu memukul kepalanya menggunakan helm dengan keras.

"Aw sakit." Gadis itu mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit.

"Tega lo lem pukul gue. Tapi gak papa deh yang penting ini bukan mimpi." ucapnya dengan bahagia.

Disisi lain Alma yang sudah berada di depan kamar biru itu mendekat ke arah putranya yang sedang membaca buku cerita nabi.

"Wafa kamu antar Seren pulang ya? Kasian motornya mogok," ucapnya sambil mengelus rambut putranya dengan penuh kasih sayang.

Memang bener ya, walaupun umurnya udah tua anak cowok masih dianggap seperti bayi yang membutuhkan kasih sayang di mata emak.

"Tap-tapikan kita bukan mahram Umma, bukannya Umma sendiri yang bilang kalo seorang laki-laki tidak boleh berduaan dengan seorang gadis yang bukan mahramnya? Apalagi pakai motor, duduk berdua."

"Abah kan udah pulang, kamu bisa pakai mobil buat nganterin Seren. Umma gak tega ngelihat anak gadis yang masih memakai seragam sekolah naik ojol, mereka sama-sama berduaan kan? Umma lebih percaya sama kamu daripada sama ojol."

Wafa menganggukkan kepalanya. Cowok itu meraih jaketnya yang tersampir di almari dan memakainya bersiap untuk mengantarkan Seren pulang.

"Hati-hati ya sayang."

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang