[17]

440 42 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini adalah hari dimana pernikahan Danu dan Amira dilaksanakan. Kini Seren mengenakan gaun putih dengan rambut yang digulung rapi. Walaupun dirinya cantik ia sama sekali tidak menyukai ini.

Ia berharap ada bencana yang terjadi hari ini supaya pernikahan ini gagal total. Tante Amira di tangkap polisi kek gara-gara mencuri BH orang, atau ketauan maling mangga tetangga sebelah deh yang penting pernikahan ini gagal.

"Widih, Seren punya mamah baru nih."

Seren menoleh menatap lurus ke arah dua teman sekolahnya yang memang ia undang. Siapa lagi kalo bukan Fatur dan Alby. Sebenarnya dia tidak berniat mengundang dua manusia jomblo itu. Namun, mereka sendiri yang memaksa untuk diundang dengan alasan banyak makanan.

"Udah janda atau masih perawan Ser?" tanya Alby menoleh ke kanan kiri mencari pengantin wanita yang akan menjadi mama baru untuk temannya.

"Lo bisa gak jadi tamu itu sopan dikit?" tanya Seren melipatkan kedua tangannya.

"Gak bisa Ser, udah dari lahir soalnya. Gue nendangin perut emak gue," jawab Alby cengengesan.

"Pasti emak lo sering pukul perutnya waktu hamil elo, makannya otak lo jadi sengklek kek gini."

Fatur mengamati sekeliling nya yang penuh dengan makanan. Ia merasa kalau hari ini dia akan merasakan surga dunia. Perut kenyang, tamunya pun juga cantik-cantik. Pernikahan ini diadakan di hotel dengan sangat mewah. Makanannya sudah pasti tidak main-main lagi.

Matanya terpaku pada sosok gadis dengan dress hitam yang sedang memilih makanan ringan yang ada di meja. Dress yang minim itu membuat sebagian kakinya terlihat. Mata Fatur melotot sempurna.

"Byuh buset siapa tuh cakep banget?"

"By... By... Lihat tuh? Ada cewe cakep banget." Fatur menepuk-nepuk badan Alby yang ada di sampingnya tanpa mau melepaskan pandangannya ke arah gadis itu.

"Kayaknya ada bidadarinya kesasar ke bumi deh," jawab Alby sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Samperin bego!"

Mereka berdua berlari ke arah gadis itu meninggalkan Seren yang sedang berduka itu. Tidak bisakah mereka berdua menghibur nya saja.

"WOI BUAYA DARAT! DASAR YA LO MATANYA IJO KALO LIAT YANG BENING-BENING!"

"Cih, cantikan juga gue kemana-mana."

Seren terlihat kesal dengan mereka. Ia pun ikut penasaran dengan gadis tersebut karena dia tidak pernah melihatnya sebelumnya. Seren beranjak berdiri untuk mengejar Alby dan Fatur.

"Hai kak. Boleh kenalan gak?" tanya Fatur mengulurkan tangannya ke gadis itu. Dengan senang hati ia membalas uluran tangan Fatur. Begitupun dengan Alby.

"Tentu saja, namaku Clarissa."

"Tangannya alus By, kayak batu akik," bisik Fatur yang membuat Alby tertawa kecil.

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang