[13]

465 44 0
                                    

Seren melanjutkan langkahnya untuk menuju ke rumah Wafa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seren melanjutkan langkahnya untuk menuju ke rumah Wafa. Kakinya tampak pegal saat berjalan jauh dan menahan lapar yang sangat luar biasa. Kalau seandainya dia punya uang, sudah pasti dia tidak akan pernah mau seperti ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB. Dimana waktu itu adalah waktu panas-panasnya. Lebih panas daripada diselingkuhin.

"Woi cewek sialan."

Seren menghentikan langkahnya saat mendengar suara dari belakangnya. Gadis itu membalikkan badannya menatap seorang cowok yang memakai seragam yang tidak asing lagi adalah seragam dari SMA Nusa Bangsa.

"Hahaha akhirnya ketemu disini." Cowok itu tertawa yang membuat Seren mengerutkan keningnya bingung.

Gadis itu sama sekali tidak mengenal cowok tersebut. Namun sepertinya cowok itu mengenalnya. Apakah sebegitu cantiknya dirinya sampai banyak orang yang ngefans?

"Masih inget gue?" tanya nya mendekatkan wajahnya ke wajah Seren. Seren sontak memundurkan langkahnya sedikit.

"Siapa lo?" tanya Seren tampak bingung.

"Mendingan lo tenarin muka jelek lo itu deh, biar gue tau siapa lo."

"Bukannya kemarin lo bilang gue ganteng?" Cowok itu tersenyum miring saat melihat reaksi Seren.

Saat menatap wajahnya lebih dalam, Seren pun akhirnya menyadari bahwa cowok itu adalah lawan pertamanya waktu tawuran dengan SMA Nusa Bangsa.

"Daripada panas-panasan, nanti kulit lo jadi item, mendingan lo ikut gue," ucapnya.

"Punya apa lo berani ngajak-ngajak gue, punya Lamborghini?" tanya Seren melipatkan kedua tangannya ke depan menatapnya dengan sinis.

Cowok itu tersenyum miring. "Lo akan jadi bahan taruhan malam ini, bersama anak SMA Nusa Bangsa."

Tangannya menggapai lengan Seren dengan kuat. Cowok itu menariknya supaya gadis itu mau mengikutinya. Seren pun terkejut dengan hal itu. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya.

"Eh apa-apaan ini?"

"Jangan macem-macem ya lo sama gue!" ancamnya yang membuat cowok itu tertawa.

Cowok itu masih terus melanjutkan langkahnya. Lalu tiba-tiba dia menangkap pergelangan tangan Seren.

"Eh jelek, lepasin gue!"

"Lo mau bawa gue kemana sih?"

Seren menjambak cowok itu dari belakang yang membuat cowok itu berhenti melangkah. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan gadis itu langsung menendang di bagian alat kelaminnya pria itu dengan keras yang membuat cowok itu merintih kesakitan sambil memegangi bagian itu.

"Arkhh.."

"Brengsek lo cewek sialan!" teriaknya saat melihat Seren yang berhasil kabur.

Cowok itu tertatih-tatih mengejar Seren. Sepertinya dari wajah-wajah nya sudah terpasang wajah emosi. Dia berniat untuk membalaskan dendam nya ke gadis itu.

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang