"Wafa kah itu?"Seren menajamkan matanya saat dia tak sengaja menoleh ke belakang menatap laki-laki bersetelan baju kokoh dan celana panjang sedang berdiri di ambang-ambang pintu. Tampaknya laki-laki itu menyadari bahwa dia berada disini. Seren membalikkan kepalanya, menunduk dan memejamkan matanya saat terjadi kontak mata dengan laki-laki itu selama beberapa detik.
Gadis itu memegang kedua pipinya yang sudah merah seperti kepiting rebus. Dia tidak bisa menahan senyumnya lagi. Selama beberapa bulan, dia tidak pernah lagi berhubungan dengan laki-laki itu. Dan sekarang, terjadi kontak mata saja senengnya masyaallah, jadi pengen bawa ke KUA.
Tiba-tiba saja kursi di sampingnya di tarik dari belakang. Seren menoleh dengan cepat dan pelan-pelan dia melihat siapa orang itu. Dan......
JEDUARRR!
Siapa yang sangka Wafa mau berdekatan dengannya? Duduk di sampingnya? Dari sekian banyaknya tempat duduk yang masih kosong? Dia lebih memilih duduk dengannya?
Oh Tuhan....
Ingin rasanya dia pingsan saat ini juga biar di gendong. Tapi takutnya Wafa ikutan pingsan karena berat badannya. Jangan ditanyakan lagi bagaimana keadaannya jantung yang sudah kembang kuncup ingin dikecup. Pengen teriak takbir tapi dia tau tempat. Jangan sampai dia di bacakan rukiah karena dikira kesurupan.
"Lihat siapa?" tanya Wafa dengan suara yang sudah dia nanti-nantikan itu.
Gadis itu menoleh menatap Wafa dengan bingung. Apakah benar Wafa berbicara dengannya? Dia takut dia kepedean. Untuk memastikannya dia menoleh ke kanan kiri terlebih dahulu.
"Kamu ngomong sama aku?" tanya Seren balik.
Wafa sedikit menunjukkan tawa kecil saat mendengar Seren memakai bahasa yang tidak biasa dia pakai. Terkesan aneh memang, biasanya gadis bar-bar itu selalu menggunakan bahasa 'lo gue'. Namun sekarang dia menggunakan bahasa 'aku kamu'. Sangat lucu menurutnya.
"Ak-aku liat temen yang masuk final juga," balasnya dengan gugup.
"Adik lo. Eh maksudnya adik kamu masuk final juga?" tanya Seren balik. Agak sedikit takut dia menanyai laki-laki itu. Takut dia risih lagi.
"Kalo gak terbiasa pake aku kamu, pake lo gue aja gak apa-apa kok," balas Wafa.
"I-iya."
"Kok tau kalo adikku ikut lomba ini?" tanya Wafa sedikit penasaran.
"I-iya soalnya kemarin juga liat."
"Wafa sendiri aja? Umma mana?" tanya Seren sambil menoleh ke kanan kirinya mencari keberadaan wanita yang sudah lama tidak bertemu.
"Gak ikut, lagi sakit," balasnya yang membuat Seren terdiam.
Gadis itu sedikit tertegun mendengar kabar bahwa wanita itu sakit. Selama berbulan-bulan dia tidak pernah melihat wanita itu, dia tidak tau bahwa wanita itu sedang sakit. Kalau saja dia tau sudah pasti dia akan menjenguknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alwafa [END✅]
Teen FictionStart : 14 Desember 2021 Finish : 5 November 2022 "WAFA KALO LO GAK MAU BUKA PINTUNYA GUE BAKALAN TERIAK BUNTING ANAK LO." Bagaimana Jadinya jika gadis bar-bar kesengsem dengan anak ustadz? Serena Natalia, yang Memiliki otak minus dibawah rata-rata...