[49]

520 25 5
                                    

Wafa menatap Seren yang masih terbaring di ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh dan separuh wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wafa menatap Seren yang masih terbaring di ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh dan separuh wajahnya. Laki-laki itu menarik selimut itu sampai ke bawah. Seren  tidak merasa terganggu, dia masih memejamkan matanya.

"Ser, bangun! Sholat subuh," ucap Wafa.

Hening!

Tidak ada jawaban darinya. Wafa mendekat ke arahny dan segera menepuk pipi gadis itu.

"Enghhh..."

Seren hanya melirih, tidak mengubah posisi tidurnya. Matanya sangat berat untuk dibuka.

"Ser, sholat subuh!"

"Kamu duluan aja," balasnya tanpa mau membuka matanya.

Wafa menghembuskan nafasnya. Dia kembali menepuk-nepuk pipi Seren. Dia bahkan sudah siap menggunakan setelan sarung dan juga peci sedangkan istrinya? dia masih terlelap tidur dengan air liur yang membasahi ujung bibirnya.

"Seren... Ayo bangun! Jangan menunda-nunda sholat!"

"Bentar lagi Wafa..."

Wafa menarik kedua tangan Seren yang membuat Seren sedikit terangkat dengan posisi duduk. Wafa tersenyum tipis saat melihat rambut Seren yang berantakan. Sudah mirip Tarsan saja dia.

"Libur dulu boleh gak sih? Capek banget tadi malem gak bisa tidur."

Seren kembali menjatuhkan tubuhnya ke ranjang lagi.

"Kalo nafas mu libur juga, mau gak?" tanya Wafa balik.

"Wafa kok gitu sih?"

"Ya makannya ayo sholat, aku tunggu di depan!"

Melihat Seren sudah membuka matanya membuatnya sedikit lega. Wafa ingin melangkah pergi.

Namun dia kembali membalikkan badannya melihat Seren yang terlelap lagi. Gadis itu memejamkan matanya dengan mulut yang sedikit terbuka.
Wafa menghembuskan nafasnya lagi. Lalu ia melangkah ke arah Seren lagi. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga gadis itu.

"Sayang, sholat subuh dulu. Nanti kamu boleh tidur lagi," bisiknya dengan lembut.

Seren yang samar-samar mendengar itu terkejut bukan main. Dia langsung membuka matanya dengan cepat.

Apakah tidak terlalu pagi untuk membuat anak orang senam jantung?

Akhirnya Seren bangun juga. Mereka melaksanakan sholat subuh di masjid terdekat. Sudah ia duga, pasti banyak sekali yang terkejut dengan kehadiran Seren karena ini adalah hari pertamanya gadis itu keluar dari rumah.

Karena Seren anak yang cukup cerewet dan bawel jadi dia lebih cepat mendapatkan teman disana. Seren diajak keliling kompleks, dia diberi tahu apa saja yang ada di sana.
Jadi dia tidak begitu suntuk saat ditinggal oleh Wafa bekerja.

"Teteh teh orang Jakarta nya?" tanya Bunga, salah satu tetangganya.

Seren mengajak Bunga untuk menemaninya keliling Kota Bandung termasuk lokasi-lokasi belanja terdekat dari rumahnya. Dan kali ini mereka ada di sebuah restoran yang berada di dekat mall. Mereka sudah banyak melakukan kegiatan hari ini. Jadi mereka beristirahat sebentar untuk makan.

Alwafa [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang