bab 08

142 46 219
                                    

Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘

Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!

Selamat membaca

.

.

.

[08. Benar Atau Salah?]

_AtlasDikka_

Bintang membuka tasnya, meletakkan baju olahraganya dengan rapi. Cowok memang terkenal tidak rapi jika urusan menyimpan barang, tetapi cowok yang ini berbeda. Bintang Rivan Putra adalah cowok yang paling tidak suka barangnya berceceran tidak tahu tempat.

"Tang."

Ia menoleh dan mendapati teman dekatnya melangkah ke arahnya.

"Lo tau ayah gue ngomong apa waktu itu?" tanya Atlas to the point.

Bintang menepuk bahu Atlas dua kali lalu tertawa singkat. Untung saja kelas sepi, hanya ada mereka berdua, yang lain paling ngacir ke kantin. "Duduk. Biar gue jelasin."

Atlas menurut begitu saja, demi mendengarkan penjelasan temannya.

"Lo kenapa? Bukannya harusnya seneng?" tanya Bintang yang menerawang ke depan.

Saat Atlas ingin menjawab Bintang menyela dan berujar, "oh gue tau. Mau gue ngalah sekalipun lo kan tetep bakal di atas gue."

"Gak ada yang berubah. Paling cuma ringanin beban lo belajar aja, iya kan?" tanya Bintang sedikit bercanda.

Atlas mendengus. "Kalau lo tau, kenapa harus repot-repot?"

"Karna gue gak suka temen gue dijadiin robot."

Hening.

"Bukannya lo juga?" Akhirnya Atlas memilih mengeluarkan kalimat itu daripada hening memeluk keduanya. "Jadi apa lagi alasan lo?"

"Gue-

"Gue gak tau pemikiran lo gimana, Tang," sela Atlas.

Bintang menghela napasnya. "Ta-

"Masih aja nekat! belum ngerti juga lo sama keadaan lo?" sela Atlas lagi, kali ini ia menaikkan nada bicaranya.

"Gue cuma..

Apa kalimat ini akan mewakili keadaannya sekarang?

"...capek, Las."

Untuk saat ini hanya itu yang dapat Bintang ucapkan.

_AtlasDikka_

Paling tidak enak adalah ketika ingin pulang sekolah namun kejebak hujan. Dan sialnya, hari ini hujan turun saat pulang sekolah. Beberapa murid yang nekat sudah pulang menerobos air hujan yang bersamaan turun, dan bagi murid yang antar jemput hanya bisa berharap jemputannya segera datang dan mereka bisa pulang secepatnya.

Bagi Guruh lebih baik menunggu hujan reda daripada harus menerobos hujan yang masih deras.

"Bu, minta tolong sekalian angkut Rafael, ya. Saya masih disekolah."

Oke Rafael aman, setidaknya ia akan menunggu hujan reda dengan tenang.

"Hai, gue boleh gabung?"

Guruh mengangguk mengizinkan, lagian siapa saja boleh duduk di kantin, kan?

ATLAS DIKKA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang