bab 14

106 37 177
                                    

Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘

Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!

Selamat membaca

.

.

.

[14. Contekkan]

_AtlasDikka_

"Atlas! Bangun, udah pagi."

Matahari sudah mulai menampakkan wujudnya, namun cowok dengan kaos hitam polos dengan selimut yang menggulung dirinya masih enggan membuka mata.

"Nak! Bangun loh, ini udah hari Senin."

Bahkan usikan dari Wulan masih tidak mempan untuk membangunkan Atlas.

Wulan menghela napasnya, ia melirik ke arah meja belajar sang anak yang masih berantakan dengan buku dan beberapa catatan.

Ia bisa duga jika Atlas belajar semalaman yang mengakibatkan dirinya susah untuk bangun.

"Kebiasaan banget ni anak," gumam Wulan. Tangannya bergerak untuk merapikan meja belajar sang anak.

Saat tengah merapikan Atlas mulai membuka matanya perlahan, samar-samar ia dapat melihat ibunya yang sedang merapikan meja bekas belajarnya semalam.

Atlas mendudukkan dirinya lalu menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, tentu saja ia tau jika sang bunda akan mengomel lagi seperti biasanya.

"Hehe maaf, Bunda."

Wulan menghampiri sang anak lalu menjewer pelan telinga Atlas. "Bunda udah capek ngasih tau kamu ya, At!"

"Kalau mau test tuh jangan kemaleman belajarnya!" sambung Wulan terus mengomel.

Atlas berdiri lalu tertawa kecil, ia mengambil handuk yang sudah bundanya siapkan di tempat tidur. Menurut Atlas Wulan jika sedang mengomel sangatlah menggemaskan, bahkan anak itu sering menggodanya bundanya agar bundanya marah dan mengomelinya.

"Udah ya, Bunda, ini Atlas udah mau telat. Dadah Atlas mau ke kamar mandi." Atlas melambaikan tangannya sembari terus melangkah ke arah kamar mandi.

Wulan terkekeh melihat tingkah laku putranya, menurutnya Atlas adalah anak kecil yang menjengkelkan tapi menggemaskan. Setelah sang anak sudah benar-benar masuk ke dalam kamar mandi ia segera keluar.

Perempuan itu harus membantu Bi Ning untuk menyiapkan sarapan.

"Eh, Bi, nanti kalau Atlas udah selesai minta tolong beresin kamarnya, udah berantakan banget tadi, makasih ya, Bi," ucap Wulan pada asisten rumah tangannya.

Bi Ning mengangguk dengan sopan dihiasi senyum yang tulus. "Iya, Bu, nanti saya bersihkan."

Wulan hanya merespon dengan anggukan. Dengan segera ia meletakkan beberapa lauk di atas meja untuk sarapan sebelum suami dan anaknya turun dari kamar.

Terdengar langkah kaki menuruni tangga, Wulan menoleh dan tersenyum ketika mendapati suaminya dengan jas hitam yang masih sedikit berantakan turun dari lantai atas. Dengan segera ia menghampiri dan membantu merapikan bahkan memasangkan dasi.

"Atlas hari ini test, ya?"

Wulan mengangguk. "Iya. Tapi dia dari tadi belum turun-turun, aku panggil in dulu ya, Mas."

ATLAS DIKKA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang