Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘
Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!
Selamat membaca
.
.
.
[16. Luka Kecil]
_AtlasDikka_
Hari kedua test semester.
Kebanyakan murid masih terlihat semangat dan gugup, banyak dari mereka yang masih semangat membuka buku mereka dan membacanya. Namun, banyak juga dari mereka yang sudah terlihat santai daripada hari pertama.
Jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh, Alika dan Sofia sudah melangkah menuju kantin untuk membeli minuman.
"Lo mau beli apa?" Alika bertanya pada Sofia yang sudah duduk di kursi kantin.
"Samain aja kaya lo."
Alika mengangguk lalu berjalan untuk membeli pesanannya, sedangkan Sofia hanya menunggu seraya memainkan ponselnya, sesekali cewek itu terlihat tersenyum saat menatap layar ponselnya.
"Bu, jus mangganya dua. Esnya dikit aja bu terus susunya yang satu banyakin." Alika menyengir.
"Mau ditunggu apa dianter, Neng?"
Cewek itu sedikit melirik suasana kantin, masih sepi. "Tunggu aja, Bu, masih belum banyak orang juga."
Ibunya hanya menanggapi dengan senyuman dan segera membuat pesanan Alika.
"Alika!"
Yang punya nama menoleh, tiga siswi cantik dengan seragam rapi datang mendekat. "Nih," ujar salah satu dari mereka.
Alika mengerutkan dahinya, otaknya masih mencoba mencerna apa yang dimaksud ketiga cewek di hadapannya ini.
"Ini titip buat Atlas sama temen-temennya." Ketiga cewek itu menaruh coklat ke tangan Alika seraya menyengir.
Alika mendengus. "Kenapa dikasih ke gue?"
"Bantuin kita, Lik. Lo kan deket sama mereka pasti mereka mau nerima coklat dari kita kalau lewat lo." Cewek lain yang ia kenali sebagai murid kelas sebelah menatapnya seperti memohon. "Tolong ya, Alika. Makasih!"
Alika hanya diam memandang ketiga cewek itu berlalu dengan senyum yang mengembang. Tidak tau saja saat ini cewek itu sedang mengumpati mereka. Alika segera berbalik menatap ibu kantin yang terlihat sudah hampir selesai membuat pesanannya.
"Bu, Alika kesana dulu, ya, mau ngasih ini ke temen." Alika menunjukkan tiga coklat yang ada di tangannya. Setelah mendapat persetujuan dari ibu kantin Alika segera menuju ke arah meja yang ditempati temannya, Sofia.
"Astaga, lo ngapain bawa coklat? Pesenan gue mana?" Alika menatap temannya sinis, menarik kursi dan mengentakkan tiga coklat di atas meja.
Sofia menatap Alika dengan tatapan bertanya. "Siapa yang ngasih lo coklat? Mana banyak lagi."
"Cewek aneh."
Sofia meletakkan ponselnya ke meja dan meraih salah satu dari coklat yang ada. "Ada cewek yang suka sama lo?"
"Ngomongnya jangan asal, sayanggg." Alika melotot, otak temannya terkadang sedikit geser.
Sofia tertawa. "Oke, oke, jadi siapa yang lo maksud?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS DIKKA[HIATUS]
Teen FictionCover by pinterest. Atlas Dikka Samudra. Alika Maharini. Simple, ini adalah kisah Atlas dan beberapa orang terdekatnya yang penuh drama. "Hidup emang gak pernah adil, kan?" Kenal dengan seorang perempuan, Alika Maharini membuatnya semakin tahu cara...