Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘
Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!
Selamat membaca
.
.
.
[35. Hadiah Untuk yang Tersayang]
_AtlasDikka_
Hari-hari dilalui dengan normal. Tidak terasa test tinggal menghitung jari, karena itulah Atlas dan juga Bintang mencuri waktu istirahatnya dengan belajar beberapa mapel dan materi yang belum mereka kuasi.
Tentu saja Guruh hanya menyaksikan kedua temannya itu melakukan kegiatan yang melelahkan otak itu. Sebenarnya, cowok itu sudah bosan sekarang. “Lanjut di kantin ajalah kuy, bosen disini mulu.”
Atlas dan Bintang saling pandang sebelum akhirnya mengangguk ke arah Guruh, dipikir-pikir kasihan juga temannya itu menunggu mereka belajar terus menerus.
Sampai kantin dengan segera Guruh beranjak pergi untuk memesan makanan meninggalkan dua temannya yang menghela napas karena ditinggal. Lebih memilih membuka buku daripada memesan makanan Atlas tidak mengikuti temannya yang pergi untuk memesan makanan.
“Gue pesenin sekalian. Tapi terserah gue, nggak usah komen apapun.”
“Sialan.”
Atlas menggelengkan kepala setelah melihat punggung Bintang yang sudah menjauh darinya. “Bosen juga ternyata.”
“Di kantin aja masih sempet belajar, ya, masnya.”
Atlas buru-buru menoleh ke belakang, senyum tipisnya terbit.
“Gue ada popmie dua, mau?”
Siswa BinRa itu menutup bukunya dan mengambil popmie dari tangan Alika. Mereka berdua terlihat menikmati kegiatan makannya masing-masing. Suasana hening itu seakan pecah ketika Guruh datang bersamaan dengan semangkok bakso dan es tehnya, yang tidak lama disusul oleh Bintang yang hanya membawa dua es jeruk.
“Ini doang?”
“Popmie lo punya gue! Masih untung gue kasih ke dia," ucap Bintang kesal.
Atlas yang kebingungan menatap cewek yang cengar-cengir di sampingnya. “Gue keabisan popmie, Atlas,” elak cewek itu.
Walaupun sempat kesal, Atlas lebih memilih mengusap kepala cewek itu dengan lembut. “Gapapa.”
“Nggak ada hubungan tapi udah salting-salting an.” Bintang menimbrung.
“Alah! Iri aja lu, Tang. Bilang aja pengen,” ejek Guruh pada temannya yang super datar dan nyebelin itu.
Bintang tetap mendatarkan ekspresinya. “Gue ada tapi nggak alay.”
“Masa? Gue liat di hp Sofia lo sama dia ayang-ayang an juga, mana banyak emot love kaya jamet SD."
Sial, batin Bintang.
“PACAR, MAMA BAWA BEKEL DUA, MAU GA?"
Sontak seluruh atensi menoleh pada siswi BinRa yang datang ke meja Atlas dan yang lainnya dengan membawa kotak bekal warna pink.
Sementara Atlas, Guruh dan Alika terlihat kaget melihat apa yang terjadi barusan. Beberapa saat kemudian, gelak tawa menghiasi meja mereka. Sedangkan Bintang hanya mengepalkan tangannya menahan malu dengan wajah merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS DIKKA[HIATUS]
Teen FictionCover by pinterest. Atlas Dikka Samudra. Alika Maharini. Simple, ini adalah kisah Atlas dan beberapa orang terdekatnya yang penuh drama. "Hidup emang gak pernah adil, kan?" Kenal dengan seorang perempuan, Alika Maharini membuatnya semakin tahu cara...