bab 10

151 43 152
                                    

Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘

Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh  yang tidak berada di lapak ATLAS!!!

Selamat membaca

.

.

.

[10. Semua Karakter]

_AtlasDikka_

Namanya Guruh Pramana. Tidak ada yang spesial dari tokoh ini, sama sekali tidak ada. Sama dengan yang lainnya, yang menjalani hari dengan biasa.

“Bang Mamah sama Papah kapan ketemu sama aku?”

Sepuluh.

Sepuluh kali pertanyaan itu terlontar dari bibir mungil adiknya. Rafael Pramana. Untuk kesekian kalinya Guruh ingin menutup telinganya.

“Iya, nanti.”

Rafael mengerucutkan bibirnya. Bocah kelas tiga SD mendengus. “Itu mulu Abang jawabnya.”

“Abang gak tau, Cil. Tunggu aja.”

Rafael diam. Bocah itu sedikit kecewa dengan jawaban kakaknya. Sering terlintas dalam pikiran anak laki-laki kecil itu, apakah dirinya nakal makanya orang tuanya tidak mau lagi bertemu dirinya?

“Mau ikut Abang gak?” tanya Guruh setelahnya.

Mata bocah itu berbinar, kepalanya otomatis mengangguk. “Ayo, ayo. Jajan cimol ya.”

“Buat bocil gue apa yang gak sih,” balas Guruh.

“Rafael kangen Mamah sama Papah, tapi Rafael bakal lebih kangen sama Bang Guruh kalau Abang pergi, Jadi, jangan tinggalin Rafael, ya?”

Hari ini, sore ini mata remaja SMA itu mulai berkaca-kaca kembali. Penuturan lembut dari Rafael membuatnya tersentuh, untuk kesekian kalinya juga ia memiliki semangat untuk bertahan. Demi Rafael.

Cowok dengan kaos warna abu itu menggendong bocah kelas tiga SD yang menatapnya dalam. Tangannya mengacak lalu merapikan kembali rambut Rafael. “Bocil gue udah gede, ya. Didikan siapa sih.”

“Abang Guruh Pramana dong!” Rafael menjawab dengan semangat.

“Cil, jangan pergi dari Abang, ya. Sama Abang terus, ya?”

Bocah itu mengangguk, mengangkat kelingkingnya yang langsung ditautkan pada kelingking Guruh. Cowok itu tersenyum hangat, kelewat hangat sampai hatinya mulai sesak. Matanya sepertinya tidak kuasa lagi menahan air mata.

“Rafael sayang Abang Guruh.”

Anak kelas tiga SD yang masih polos, tidak tau apa-apa. Tapi kelewat baik dan sabar itu memeluk erat kakaknya yang selama ini selalu bersamanya. Tidak bisa dijelaskan bagaimana rasa sayang ia pada Guruh.

“Selamanya,” sambung Rafael di sela-sela pelukannya.

_AtlasDikka_

Shit, males gue.”

Bintang menutup bukunya dengan kasar. Sejak pulang sekolah tadi ia mencoba mencerna pelajaran yang tidak bisa ia kuasi dengan maksimal. Geografi. Salah satu mapel kelemahan seorang Bintang Rivan Putra.

Cowok yang masih menggunakan seragam khas BinRa itu memejamkan matanya, menghalau rasa penat. Jika bukan karena dua orang yang gila peringkat itu, tidak perlu ia susah payah seperti ini.

ATLAS DIKKA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang