bab 42

61 13 105
                                    

Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘

Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!

Selamat membaca

.

.

.

[42. Isi Hati Anak]

_AtlasDikka_

“Lo sekolah dimana sekarang?”

Alika tersenyum kikuk. Sekarang ini, ia tengah berada di salah satu cafe untuk menemui cowok yang sudah lama mereka tidak bertemu. Grogi, canggung dan bingung harus mencari topik apa supaya suasana tidak awkward.

“BinRa. Lo sendiri?”

Dion tertawa kecil. Tawa yang sudah lama tidak Alika dengar, dan cewek itu masih ingat betul dimana ia menyukai sosok Dion waktu SMP.

“Waktu itu gue juga udah nyoba daftar di BinRa tapi gagal. Keren bisa masuk sana, lo masih sama pinternya ternyata.”

Cewek itu berdehem pelan. Ia salah tingkah?

“Kenapa ngajakin ketemu disini?”

Dion hampir saja lupa tentang tujuannya. “Jadi gini, ibu gue baru aja bikin toko baru buat cabang usahanya. Nah daerahnya deket BinRa makanya waktu gue disuruh nyari orang buat bantuin, gue langsung keinget lo. Siapa tau lo mau bantuin gue buat jaga toko itu."

Laki-laki itu berdehem pelan sebelum melanjutkan. "Jadi gimana? Nanti gue bantuin kalau lo mau."

Suasana tampak hening sepersekian detik. Alika mulai hanyut ke dalam pikirannya, ia sepertinya membutuhkan lowongan ini itung-itung untuk bantu mama membayar keperluan mereka berdua. Alika tahu, saat ini kondisi ekonomi mamanya sedang menurun sedikit. Ditambah ia harus menabung untuk mendaftar kuliah setelah lulus nanti.

Melihat tidak ada jawaban dari lawan bicara Dion merasa tidak enak.

“Sorry, ya, Lik. Gue nggak ada maksud apa-apa, kalau misal lo nggak mau gapapa."

Alika segera menggeleng. “Kapan gue bisa mulai kerja?”

Dion hampir tidak percaya, walau dalam hatinya merasa ada kesenangan. Lelaki itu tersenyum lebar sembari mengangguk. “Kapan aja. Lo bisa hubungin gue kalau udah free.”

“Nomer lo?”

_AtlasDikka_

“ANJIR SERIUS?”

Alika menatap kesal. “Nggak usah teriak juga!”

Sofia yang tadinya rebahan santai di kasur miliknya langsung mendekat ke arah Alika yang tengah duduk di pinggir kasur. “Sumpah demi apa? Kok bisa sih?”

Alika mengangkat bahunya. “Gue nggak tahu juga. Karna gue butuh uang ya gue ambil lah tawarannya.”

Sofia terlihat menggelengkan kepala tanda heran tidak menyangka. Benar-benar jauh dari pikirannya bahwa Dion akan mengajak sahabatnya ini bekerja di tempat milik cowok itu.

“Bukanya kalian udah nggak saling kontakan?”

Alika tersadar kemudian mengangkat bahunya tanda tidak tahu. “Gue juga nggak tau, Sofiaaaaaa.”

“Itu artinya dia masih inget lo nggak sih?” terka Sofia.

“Nggak lah gila! Kebetulan aja kali. Secara di angkatan gue sama dia tuh yang masuk BinRa tuh cuma beberapa orang, wajar sih dia inget.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATLAS DIKKA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang