bab 27

80 21 82
                                    

Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘

Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!

Selamat membaca

.

.

.

[27. Tidak baik-baik saja]

_AtlasDikka_

"Lo bisa bagi waktu lo gak sih?"

"Semenjak lo sama dia lo sering ngabisin waktu sama dia dibanding kita."

Atlas menoleh dengan cepat. "Lo gak usah besar-besar in masalah, Tang. Gue gak dateng gara-gara ada sesuatu."

Bintang hanya diam.

"Lo gak bisa nyalahin Alika kaya gitu," ujar Atlas pelan.

"Lo selalu nyepelein hal-hal, Las." Bintang berujar kecewa.

Atlas tidak berani menatap Bintang. Ia tau ia salah, tapi bukankah tidak berhak temannya ini menyalahkan Alika? Cewek itu bahkan tidak tau jika Atlas mempunyai janji pada teman-temannya.

"Udah aelah lo berdua! Gue pusing denger kalian ribut mulu," lerai Guruh.

Kemarin setelah menghampiri Alika yang menangis, Atlas segera membawa cewek itu ke rumahnya untuk diantarkan pulang, bahkan cowok itu rela mendapat amukan Leon dari telepon karena tidak segera pulang.

"Gue gak sengaja ketemu Alika. Dia nangis dan apa salah gue bantu nenangin dia?" Atlas mencoba menjelaskan.

"Gue gak maksud buat gak dateng, tapi kemarin bokap gue marah gara-gara gue telat pulang," tambahnya.

"Om Leon gak pernah ngurusin lo pulang kapanpun, Las!" tandas Bintang.

Atlas menarik napasnya dalam. "Keadaannya beda sekarang." Kemudian berdecih. "Lo gak setahu itu tentang gue dan bokap gue."

Bintang ingin sekali membuka suara sebelum Guruh menyela ucapannya. "Udah. Lo berdua gak cape berantem mulu? Mikir lebih dewasa lagi lo pada!"

"Sori, Ruh. Gue beneran lupa kemarin," ujar Atlas tulus.

Guruh mengangguk tanda tidak keberatan.

"Tuhan udah bener-bener baik sama gue, gue masih punya kalian. Jadi lo pada gak boleh ilang gitu aja. Kita harus bareng-bareng terus." Guruh menepuk pundak kedua temannya.

Dirinya kini menerawang ke arah anak-anak BinRa yang sedang lalu lalang di kantin.

"Gue gak tau Tuhan mau bawa gue kemana nanti endingnya, gue mau kita manfaatin waktu kita dengan baik," tambahnya.

"Gue tau lo pasti punya privasi tentang kehidupan lo, jadi gue paham. Gue gak maksa lo buat selalu sama kita, tapi come on, At, kita saling meluangkan waktu kaya biasanya. Jangan pernah ada yang ngerasa salah satu dari kita berubah cuma karena satu hal." Guruh tersenyum ke arah Atlas yang sejak tadi diam sembari mengaduk-aduk minumannya.

Cowok dengan rambut belah tengah itu berdiri lalu menepuk pundak temannya. "Bukannya hal sepele kalau disepelein bakal jadi hal besar?"

"Sori gue udah ribut, gue pengen dia intropeksi sama dirinya." Bintang berucap lalu mengikuti Guruh berdiri, berlalu meninggalkan Atlas dan Guruh yang memandangnya.

_AtlasDikka_

"Gue males banget pulang anjir, rame banget."

Bintang menatap temannya itu dengan malas. "Lo kalau gak mau pulang yaudah gue tinggal."

ATLAS DIKKA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang