bab 18

110 32 134
                                    

Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘

Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh  yang tidak berada di lapak ATLAS!!!

Selamat membaca

.

.

.

[18. Minta Tolong]

_AtlasDikka_

Atlas kira hari ini adalah hari yang sangat tenang. Tadi, cowok itu berangkat pagi-pagi sekali untuk menghindari keramaian. Setelah kejadian Alika yang menjadi kurir coklat untuknya dari para siswi-siswi, akhir-akhir ini mereka sudah berani memberikannya sendiri pada Atlas dan juga dua temannya itu.

Di kantin paling ujung Atlas dan juga Guruh tengah duduk dengan semangkok bakso di depannya. Dua cowok itu memang terkadang sering sengaja tidak sarapan di rumah hanya untuk memakan bakso pak Tejo yang ada di kantin.

“Orang tua lo kapan mau kesini?”

Guruh menjeda aktivitas makannya. “Kayanya sebelum pengambilan raport mereka udah disini.” Cowok itu kembali memasukkan kembali bakso ke dalam mulutnya. “Mereka belum ngomong apa-apa.”

“Kenapa gak lo tanya in? Bukannya lo gak sabar mereka pulang,” timpal Bintang. Cowok yang baru datang dan tidak sengaja mendengar jawaban Guruh langsung ikut menimbrung.

“Anjir kalau dateng bilang dulu kek lo!” omel Guruh, untung saja ia tidak tersedak baksonya.

Alih-alih menimpali omelan temannya, Bintang justru duduk santai di samping Guruh dengan wajah tak berdosanya. “Ribet.”

Atlas tertawa kecil. “Lo gak mau nyoba tanya ke mereka?”

“Kalau mereka udah janji pulang ya biarin mereka nepatin janji mereka sendiri. Kapan pun mereka mau pulang gue bakalan tetep sambut. Pintu rumah gue udah lama kebuka buat mereka,” jawab Guruh.

“Tumben pinter lo.” Bintang menggeleng-gelengkan kepalanya. Teh hangat yang ada di samping mangkok bakso milik Guruh ia ambil alih, sedangkan si pemilik hanya bisa menatap tajam sang pelaku.

Guruh mencibir pelan, berharap Bintang tidak mendengarnya. “Kaya doang beli teh anget kayak orang kere.”

“Gue beliin lo setong aja gue bisa,” kata Bintang songong.

Bintang dan Guruh memang sering sekali bertengkar kecil. Apalagi ditambah kejadian Bintang yang juga mengincar Sofia. Teman Alika. Yang cukup lama Guruh incar juga. Kalau kata Guruh, temen ya temen tapi kalau urusan gini ya harus bersaing juga.

“Kira-kira di antara lo berdua yang juara satu lagi siapa, ya? Gue jadi penasaran,” tanya Guruh yang mampu membuat kedua orang di dekatnya terdiam.

Keduanya tidak ada yang menjawab, bahkan Bintang langsung mengambil ponselnya dan terlihat sibuk memainkannya, seolah menyatakan bahwa ia tidak suka dengan pertanyaan itu. Melihat hal itu membuat Guruh sedikit menyesali pertanyaannya.

Atlas tersenyum tipis. “Gak tau. Semoga gak ada yang babak belur di test kali ini.”

_AtlasDikka_

Seminggu lebih berlalu, hari ini adalah test semester terakhir, yang artinya mereka tinggal menunggu hasil dan mengetahui siapa yang mendapatkan gelar juara. Kini, semua murid sudah selesai mengerjakan semua test, banyak dari mereka yang memilih pulang dan tidak sedikit pula yang menghabiskan waktu di kantin sekolah untuk sekedar mengobrol santai dengan murid lainnya.

ATLAS DIKKA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang