bab 31

63 22 112
                                    

Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘

Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!

Selamat membaca

.

.

.

[31. Cowok Kacau]

_AtlasDikka_

“Lik,” panggil Atlas akhirnya mulai membuka percakapan mereka.

“Kenapa?” Alika membalas, jantungnya benar-benar tidak bisa diajak bekerja sama sekarang.

Atlas tertawa kecil melihat cewek menggemaskan di sampingnya ini. “Masa jalan sama pacar sendiri masih sering salting, Lik.”

“Padahal gue belum jawab yaaaa.”

Malam minggu sekarang ini Atlas ingin menghabiskan waktu dengan Alika. Dua remaja yang saling bergandengan tangan itu tampak sekali tengah bahagia malam ini. Sesekali mereka saling menatap dan melontarkan senyum tipis.

“Mau jajan apa?”

“Terserah.”

Atlas mengembuskan napasnya mendengar jawaban dari cewek di sampingnya. Dicubitnya pipi Alika hingga cewek itu sedikit merengut karena ulahnya.

“Gue harus beli semua makanan di pasar malem, Lik?”

“Itung-itung morotin calon pacar sendiri,” jawab Alika yang mampu mengundang tawa Atlas.

Atlas menggandeng tangan cewek itu, mengajaknya pergi ke arah salah satu penjual balon yang ada di arah lain. Seorang penjual balon yang terlihat ramah melambaikan tangan ke arah keduanya.

“Satu, Pak. Yang paling lucu.”

Penjual itu mengangguk dengan semangat lalu mengambilkan balon jualannya dengan gambar panda untuk diberikan ke Atlas. Setelah mendapatkan keinginannya cowok itu segera membayar dan menggandeng tangan Alika untuk menuju ke arah kursi yang kosong untuk mereka duduk.

“Pandanya lucu tapi lebih lucuan lo dikit.”

Alika tertawa gemas. “Tinggal bilang gue lucu gengsi amat, masnyaaaa.”

Hal sesederhana itu ternyata mampu membuat seorang Alika dengan mudah bahagia.

Atlas tertawa kecil. Pandangannya mulai menatap ke arah langit diatas sana, bayangannya tentang semua hal menyenangkan yang bisa ia lakukan dengan Alika muncul begitu saja.

“Kalau waktu itu lo nggak telat sekolah, lo nggak bakal ketemu sama gue,” ucap Atlas.

“Lo kali yang nggak bakal ketemu gue, terus masa abu-abu lo jadi datar banget kaya nggak ada cerita.” Alika tidak mau kalah.

Cowok dengan hoodie itu terlihat menarik senyumnya tipis. “Sayang kalau lo dianggurin.”

“Kaya nggak ada yang lain aja.”

Atlas hendak meraih tubuh cewek itu untuk dirangkulnya namun tiba-tiba ia menyadari sesuatu. “Gue izin, ya?”

Alika mengangguk saja. Detik itu juga Atlas meraih tubuhnya untuk dirangkul. Dielusnya kepala cewek itu dengan harapan dapat memberi rasa nyaman.

“Karena yang lain bukan lo, gue nggak mau.”

_AtlasDikka_

Jam delapan malam.

ATLAS DIKKA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang