Halo, luv. Kalian bisa panggil aku lia💘
Dilarang keras salah lapak. Menyebutkan judul, nama tokoh yang tidak berada di lapak ATLAS!!!
Selamat membaca
.
.
.
[32. Seminggu Lagi]
_AtlasDikka_
“Sumpah ya anjir kalau sampe gue kedapetan sopir angkot kaya dia lagi, gue jedotin tuh kepala ke jendela.”
Sofia yang masih fokus dengan novelnya akhirnya menoleh ke samping. “Awas darah tinggi mbaknyaaa.”
Alika melemparkan tasnya di meja hingga membuat bunyi yang cukup bising. “Heh nggak usah liatin gitu!”
“Heh kenapa si lo?”
Cewek itu mendengus kesal. “Gue masih heran sama orang yang suka catt calling faedahnya apa dah.”
“Minta diazab kali mulutnya.”
Alika tertawa. “Gue sumpahin yang suka cat calling kejebor got.”
“Angkot lo yang tadi pagi lo naikin?”
“Kalau bisa se sopir-sopirnya si, gedek banget gue.”
Sofia menggeleng heran, ia kembali fokus dengan novel yang baru saja ia pinjam dari temannya yang berada di kelas sebelah. Sementara Alika terlihat fokus dengan ponselnya.
“Woi keluar semua, upacara mau mulai!”
Alika membuka resleting tasnya untuk mencari topi miliknya. Dirasa ada yang aneh, ia menggeledah isi tasnya. Detik berikutnya ia mulai panik karena tidak kunjung menemukan dasi dan topi miliknya.
“Sof, Sof, lo nggak ada dasi sama topi dua gitu?"
Sofia menggeleng. “Satu doang gue. Nyempil kali, cari yang bener dulu.”
Menuruti kata temannya, Alika langsung kembali fokus untuk mencari dasi dan topinya. Terlihat cewek itu mendesah pelan ketika tidak segera menemukan barang miliknya.
“Nyesel gue nggak langsung pake dasi.”
Semua murid BinRa kompak keluar dari kelas masing-masing dan langsung menuju lapangan sekolah. Suasana di luar membuat Alika tambah panik, lantaran terdengar riuh langkah kaki yang tidak beraturan dari luar kelas.
Alika mulai menggigit bibirnya gelisah, jika dirinya tidak memakai atribut yang lengkap sudah dipastikan ia akan ditarik OSIS untuk membuat barisan sendiri dan bergabung dengan anak-anak yang tidak tertib lainnya.
“Yaelah gini amat baru hari Senin.”
Sofia berjalan menghampiri Alika, ia tadi sempat bertanya ke kelas sebelah. Tapi hasilnya nihil.
Gelengan kepala dari Sofia membuat Alika mengembuskan napas panjang, ia berjalan pasrah menuju lapangan.
Hari yang menyebalkan untuknya.
_AtlasDikka_
“Pindah barisan ke belakang, gabung sama yang lain.” Alika terlihat pasrah mengikuti OSIS untuk mundur.
Cewek itu berdecak sebal, menyesali perbuatannya karena tidak teliti untuk hari ini. Alika menengok ke sekeliling, ada beberapa murid yang bergabung dengannya. Sepertinya jumlah murid yang melanggar peraturan terus bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS DIKKA[HIATUS]
Teen FictionCover by pinterest. Atlas Dikka Samudra. Alika Maharini. Simple, ini adalah kisah Atlas dan beberapa orang terdekatnya yang penuh drama. "Hidup emang gak pernah adil, kan?" Kenal dengan seorang perempuan, Alika Maharini membuatnya semakin tahu cara...