Hai...
●●●
Semenjak kejadian itu Zena merasa menjadi seperti buronan yang terus-menerus di teror oleh orang sekitar, pasalnya semenjak satu minggu lalu acting nya benar-benar menimbulkan kesalahpahaman pada orang-orang sekitar terutama di tempat kerjanya.
Berita tentang dirinya dan Yazka akan menikah itu beredar dengan sangat cepat di kantornya, teman-teman sekantornya tidak menyangka bahwa dua manusia yang diberi julukan Tom and Jerry itu akan melangsungkan pernikahan.
Meskipun demikian, pernyataan bahwa mereka akan menikah itu tidaklah benar. Namun apa boleh buat, setiap sesuatu yang kita pilih pasti ada resikonya sendiri. Dan itulah yang sedang dirasakan oleh Yazka dan zena.
Kini dua manusia itu tengah berada di kantin kantor, sesekali orang-orang di sana menggoda mereka berdua.
"Ini semua gara-gara lo!" ucap Zena sangat pelan namun penuh penekanan
"Ya gue mana tahu kalo kejadiannya bakal kayak gini, lo tenang aja. Biar ini jadi urusan gue" jawab Yazka begitu santainya
Zena mendengus kesal, tapi ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia masih tak habis pikir dengan orang-orang disini, mengapa mereka bisa begitu cepat mendapatkan informasi seperti ini. Orang-orang di kantor ini benar-benar seperti aplikasi burung biru, informasi sekecil apapun akan ramai di lingkungan kerja mereka.
"OMG! Gue cariin kemana-mana ternyata lagi ngebucin disini, iya deh yang mau nikah" ucap seorang wanita yang tiba-tiba datang entah darimana asalnya, wanita rempong itu bernama Rina Monalisa dengan kelebihannya bila menyampaikan sesuatu selalu akurat seperti acara televisi
Wanita itu diperkirakan seumuran dengan Zena, wanita itu di kenal dengan gayanya yang selalu nyentrik dan banyak menarik perhatian kaum adam.
Rina tidak datang seorang diri, ia datang bersama pria. Pria itu bernama Chiko Rafansyah, perawakan tubuh pria itu sama persis seperti Yazka. Namun, sikapnya yang dingin dan kulit sawo matang menjadi ciri khasnya sendiri.
"Jadi? Ini beneran lo berdua mau nikah?" tanya Rina namun tak di respon oleh dua insan manusia yang berada di hadapannya
"Duh gimana ya, sumpah gue bingung banget harus pake baju apa buat jadi bridesmaid di acara lo berdua" imbuhnya sembari mengibas-ngibaskan tangannya
"Menurut lo gimana ko?" tanya Rina pada Chiko yang tengah mengaduk-aduk buburnya
Tersadar dari lamunannya, Chiko hanya menjawab seperlunya saja.
Bisa dilihat kekecewaan dari sorot mata pria berkulit sawo matang itu, Zena bukanlah manusia yang ahli membaca bahasa tubuh seseorang. Sebenarnya Zena tahu jika Chiko menyukai dirinya, gelagatnya saja berbeda jika bersama dirinya. Bahkan orang-orang di kantor mengira bahwa mereka berdua mempunyai hubungan.
Chiko melihat arloji pada lengan kirinya sejenak, ia berpamitan pada ketiga teman sekantornya.
Jujur saja, dadanya merasa sesak mendengar kabar itu. Awalnya ia mengira itu hanya berita bohong, tapi keadaan mengatakan iya.
🌻
"Udah gue duga kalo lo itu punya hubungan sama temen cewek lo itu. Karena gak mungkin cewek sama cowok temenan tapi gak melibatkan perasaan" ucap seorang wanita yang kini nampak anggun dan menjadi pusat perhatian banyak orang
"Sekarang emang iya, tapi dulu gue gak se-brengsek lo" jawab pria berambut klimis tersebut
"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" tanya wanita itu agak kesal dengan ucapan pria yang berada di hadapannya
"Dulu lo ninggalin gue karena pengen dapet pria yang tajir melintir, dan sekarang lo dapetin itu. Selamat" ucap Yazka
Ia menghembuskan nafas sejenak.
"Tapi bukannya gue mau sombong ya, harta bisa di cari tapi memperbaiki keturunan itu lebih berarti" imbuh pria itu perlahan namun menusuk hati hingga jantung, usus dan antek-antek lainnya
Terlihat dari raut wajah wanita yang kini menjadi pengantin itu penuh amarah.
"Maksudnya, lo ngatain suami gue jelek!" ucap wanita itu
"Bukan gue yang ngomong ya, udah lah Mia gak usah marah-marah di hari bahagia lo" ucap Yazka sangat santai
Yazka tersadar dari lamunannya, ia masih mengingat kejadian itu. Hari dimana dirinya merasa sangat patah hati, dan ternyata setelah datang ke acara mantannya itu Yazka tidak merasa menyesal sekali. Kini rasa sakitnya sudah terbayarkan, namun ada satu masalah yang harus ia selesaikan.
"Kenapa coba gue bilang kalo mau nikah bulan depan?" tanyanya pada diri sendiri
"Gimana kalo misalkan bokap nyokap gue sama si Zena tahu soal ini, bisa-bisa gue-" imbuhnya
Tiba-tiba melintas dalam pikirannya bahwa ia benar-benar akan menikah dengan manusia yang bernama Zena.
"Amit-amit!" ucap Yazka sambil mengetuk-ngetuk meja
Terimakasih udah mampir, dan maaf banget baru update. Dan maaf juga ada revisi sedikit, semoga kalian suka ya^_^
Sampai bertemu di part selanjutnya<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend [END]✔
Short StoryYazka dan Zena berteman sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, mereka bertetangga tapi bila disatukan tidak pernah akur. Namun, suatu hari Yazka menawarkan tawaran gila pada Zena. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Daripada penasaran, yuk...