●●●
Zena menutup mulutnya, ia tak menyangka bahwa Yazka berada di sebuah apartemen bersama dengan wanita dan lebih parahnya wanita itu kini statusnya sebagai istri orang lain.
"Zena, lo ngapain kesini?" tanya Mia tanpa rasa bersalahnya
Sekarang yang ada dipikiran Zena adalah benar adanya jika Mia kini tengah mengandung anaknya Yazka. Buktinya mereka menghabiskan waktu berdua-duaan di apartemen ini.
Zena menghiraukan ucapan Mia, ia tiba-tiba masuk menghampiri Yazka yang tengah tertidur pulas. Zena tak memperdulikan Mia yang mengatainya tidak memiliki sopan santun kepadanya.
Di dalam sana sangat berantakan, baju Yazka dan Mia berserakan di lantai. Mia kini memakai kemeja putih polos dengan celana sepaha yang sangat pendek hingga tertutup dengan bajunya yang oversized.
"Sekarang gue harus apa? Semuanya udah jelas" batin Zena
"Lo ngapain sih main masuk-masuk aja! Gak sopan! Pake bawa-bawa orang lain segala!" ucap Mia dengan ketusnya, disini Mia dan Chiko seperti orang asing yang seperti tidak mengenal satu sama lain padahal oh padahal
"Jadi ini yang mau lo tunjukin ke gue?" tanya Zena pada Chiko dengan mata yang mulai memerah
Chiko tak menjawab.
"Jawab ko!" ucap Zena dengan suara yang naik beberapa oktaf
"Maaf Zen, ada yang ngasih foto ke gue kalo Yazka pergi kesini sama cewek" jawab Chiko
"Tapi kenapa harus gue? Kenapa harus gue yang ngeliat perbuatan yang konyol ini!" jawab Zena kini tak bisa lagi menahan tangisnya, dadanya seperti ditusuk oleh belasan pisau
"Sebaiknya kalian keluar atau gue panggil keamanan buat ngusir kalian" titah Mia agar mereka berdua pergi dari sana
Yazka masih belum sadarkan diri, pria itu terus tertidur dengan nyenyak nya tanpa terganggu dengan kekacauan yang ada.
Mia mendorong Zena dan Chiko agar keluar dari kamarnya setelah itu ia menutup pintu itu.
"Berjalan sempurna" ucap Mia sambil memunculkan senyuman jahat
🌻
"Zen lo gapapa?" tanya Chiko
Rasanya Zena ingin mengutuk Chiko karena menanyakan hal itu pada dirinya, jelas saja Zena tak baik-baik saja. Tapi ia tak mau menghabiskan tenaganya untuk memarahi Chiko.
"Kenapa lo bawa gue kesini ko?" lirih Zena
"Maaf Zen, gue cuma … " jawab Chiko namun ucapannya terpotong oleh Zena
"Gue mau sendiri dulu"
"Gue anterin lo pulang ya Zen"
"Gak usah, lo bisa pergi gue pengen sendiri dulu" ucap Zena lalu melenggang pergi entah kemana, ia tak tahu tujuannya sekarang
Zena harus menghubungi Rina, ia ingin menceritakan semuanya pada temannya itu. Sebenarnya ia tak ingin menceritakan tentang ini pada siapapun, namun rasanya terasa berat ditahan sendirian. Bukannya ingin membebani pikiran orang lain, siapa tahu Rina bisa membantu dan menemukan titik terangnya. Walaupun menurut Zena sangat kecil kemungkinannya.
Wanita itu mulai menghilang dari pandangannya, kemudian Chiko mengambil gawai ponsel miliknya.
Me
Kerja bagusPartner
Kerja bagus juga, thanks partner!Me
Gimana ide gue keren kan?Partner
Diluar dugaan gue, keren abis.
Soalnya gue pengen liat Yazka hancur
Dan satu lagi, kalo gue gak bisa dapetin Yazka. Zena juga gak boleh.Me
Sampai bertemu di rencana selanjutnya partner🌻
Yazka terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya mencoba untuk menetralkan pandangannya.
"Gue dimana?" tanya Yazka panik
Ia terkejut ketika dirinya baru terdasar dari tidurnya tiba-tiba berada disebuah tempat yang tak asing bagi dirinya, dan lebih mengejutkannya mengapa ia bertelanjang dada dan ditutupi dengan selimut tebal.
Selang beberapa detik muncul sosok wanita dari kamar mandi.
"Sayang kamu udah bangun" tanya wanita itu dengan mata yang berbinar menatap Yazka.
"Sayang! Mata lo peyang!" Yazka mencibir
"Kenapa gue bisa ada disini? Bukannya tadi … " ucap Yazka sambil mengingat-ingat kembali kejadian sebelumnya
Yazka beranjak dari tempat tidur lalu mengambil bajunya yang berada di lantai secara kasar. Ia ingat, sebelum disini dirinya dan Mia berada di sebuah cafe namun entah kenapa setelah meminum jus jeruk itu rasa kantuknya muncul.
Mia berjalan menghampiri Yazka.
"Tadi Zena kesini dan liat kita lagi berduaan di atas ranjang" ucap Mia melebih-lebihkan dengan santainya sambil memeluk erat Yazka
Yazka melepaskan pelukan itu secara kasar sambil memaki-maki Mia, masa bodo dirinya mau dianggap sebagai pria yang kasar. Ini sudah keterlaluan dan menguji kesabarannya.
"Tolol! Awas aja ya lo, gue bakal bongkar semuanya tentang lo! Kalo sebelum bertindak, lo mikir dong bego!" ucap Yazka penuh emosi
"Silahkan aja lo bongkar, tapi gue pastiin mereka bakalan nilai lo buruk" jawab Mia membuat Yazka tak bisa berkutik
"Seharusnya aku yang bilang kalo sebelum bertindak pikir dulu" imbuhnya memutar balikkan ucapan pria itu
Sial! Dasar wanita licik. Kenapa Yazka harus terjebak dalam hal seperti ini, dulu saat dirinya ada masalah Zena selalu ada di garis terdepan. Tapi kini, Zena bahkan sepertinya benci sekali pada dirinya.
"Cuma ada dua pilihan, pertama kamu nikahin aku atau pilihan kedua kamu bakal di cap buruk sama semua orang. Tinggal kamu pilih aja" tutur kata Mia membuat Yazka muak rasanya ingin membanting wanita itu dari gedung paling atas burj khalifa
"Lo liat aja nanti, siapa yang bakal menunduk malu. Cara main lo kotor, kayak muka lo!" jawab Yazka lalu pergi keluar dari kamar Mia
Mia tertawa getir, tapi dia yakin bahwa Yazka akan menyerah dan memilih pilihan pertama yaitu menikah bersama dirinya.
Sabar guys:)
Aku mau minta pendapat kalian dong tentang part ini
Terimakasih sudah membaca, jangan lupa vote dan komen^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend [END]✔
Short StoryYazka dan Zena berteman sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, mereka bertetangga tapi bila disatukan tidak pernah akur. Namun, suatu hari Yazka menawarkan tawaran gila pada Zena. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Daripada penasaran, yuk...