Lagi gabut gini enaknya di ajak holiday sama ayang><
●●●
Kini Mia tengah di periksa oleh dokter kandungan, yang mendampingi di dalam ruangan hanya Rina, Zena dan senior mereka di kantor. Sedangkan Yazka bersama yang lain menunggu di luar.
Dokter mengatakan Mia tidak sedang hamil, dan mereka melihat jelas dalam USG tersebut tidak ada menandakan adanya bayi dalam kandungan wanita itu.
Setelah mengikuti beberapa prosedur tersebut mereka semua keluar.
Zena tidak bodoh, selama masuk ke dalam ruangan ia sudah merekam suara dan tak ada satu orang pun yang tahu. Walaupun ada saksi mata, ia berjaga-jaga karena wanita itu bisa saja berbohong dengan alasan lain.
Diluar ada tiga orang yang menunggu yaitu Yazka, Chiko dan Odi. Rina sengaja menelepon kekasihnya agar membeberkan semuanya pada orang yang ada di sana, jika Mia dan Chiko berbohong mereka tak bisa mengelak karena semua bukti di depan mata.
Saat keluar Zena menghampiri Chiko dan tanpa basa-basi wanita itu menarik kerah baju pria itu.
"Jadi gini cara main lo?" Zena menyeringai Chiko
Yazka menarik Zena agar melepaskan lengannya, Yazka tidak mau ada keributan di tempat seperti ini.
"Kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin" ucap Yazka
Semua orang akhirnya berjalan beriringan menuju pintu keluar, Zena yang tak luput memberikan tatapan tajam kepada Mia dan Chiko. Kali ini mereka berdua tidak bisa melakukan apa-apa, mereka sudah tertangkap basah. Dan Mia dan Chiko hanya bisa berharap belas kasihan dari Yazka dan Zena.
🌻
Senior mereka telah diantarkan ke kantor, sedangkan yang lainnya tidak masuk kembali karena ingin meluruskan masalah ini.
Yazka dan yang lainnya tengah berada di tempat yang terbuka, sedari tadi Zena sudah gemas ingin menjambak rambut Mia dan menonjok dada Chiko sampai bunyi "deg".
"Kayaknya gak ada yang perlu dijelasin lagi yah, karena semuanya udah jelas. Toh kalian semua juga udah tahu kan?" ucap Chiko tanpa rasa bersalahnya membuat Zena dan Rina kesal mendengarnya
Tanpa basa-basi Odi menunjukkan rekaman cctv itu pada Mia dan Chiko, dan seketika dua orang itu panik sampai air keringat bercucuran.
Yazka melegakan tenggorokannya.
"Gak usah tegang, santai aja. Relaks" ucap Yazka
"Gue gak mau basa-basi, to the point aja. Sebenarnya apa maksud dan tujuan kalian ngelakuin hal gila kayak gini!" tanya Zena menyeringai mereka berdua
Keduanya sama-sama tak menjawab, mereka bungkam usai melihat rekaman cctv itu.
"Kalo di antara kalian gak ada yang mau jawab, oke gapapa. Tapi, apa perlu gue bawa masalah ini ke jalur hukum? Biar kalian ngejelasin langsung ke pihak kepolisian" ucap Odi
Terlihat jelas Chiko sedang dalam keadaan kesal, rahang bawahnya mengeras dan tatapannya tajam. Pria itu mengepalkan tangannya.
"OKE! Gue ngelakuin ini semua karena gue benci sama Yazka! Karena dia selalu berada satu langkah di depan gue, mulai dari pekerjaan sampai masalah cinta. Dia ngerebut semuanya dari gue!" tutur Chiko penuh emosi
"Gue gak ngerasa ngerebut apapun dari siapapun, kalo lo ngerasa kayak gitu mungkin ada yang salah sama hati lo!" tegas Yazka
"Halah! Gak usah sok ngomentarin gue deh lo!" jawab Chiko kesal dan tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Yazka
"Lo bisa gak sih kalo ngomong santai aja, kita disini juga nanya baik-baik" ucap Rina
Chiko tak merespon ucapan Rina, pria itu justru mengangkat kepalanya berlagak seperti orang yang angkuh. Rina rasanya aku ingin meludahi wajah pria itu, atau ia siram saja ya pakai air got. Menurut kalian mana yang lebih cocok?
"Kalian buang-buang waktu gue aja" ucap Chiko sembari berdiri lalu melenggang pergi
Zena beranjak berdiri sambil berteriak memanggil nama Chiko, usahanya tidak sia-sia karena pria itu menghentikan langkahnya.
"Otak lo taruh di mana sih? Lo stres atau gimana, hah!" Zena terpaksa mengatakan hal itu, ia sudah sangat kesal dengan sikap pria itu
Chiko membalikkan badannya.
"Iya gue stres!" jawab Chiko lalu tertawa keras seperti orang yang dibawah pengaruh setan
"Gue stres! Gue capek merjuangin cinta yang nggak pernah lo bales Zen! Lo pikir enak jadi gue? Kenapa sih lo gak bisa buka hati buat gue, sedikit aja Zen" ucap Chiko
"Lo denger ya. Gue bisa aja buka hati gue buat nerima lo, tapi kenyataannya lo sendiri kan yang bikin gue gak bisa buka hati buat lo! Jangankan gue, orang lain pun pasti bakalan jijik ngeliat tingkah lo yang kayak gini!" Zena menegaskan hal tersebut pada Chiko
Chiko tertawa getir.
"Mia" teriak Chiko
"Asal lo tahu. Gue bukan ngejadiin lo partner, tapi gue ngejadiin lo boneka sebagai jalan satu-satunya buat ngancurin Yazka" ucap Chiko lalu pergi meninggalkan mereka
Mia terkejut bukan main setelah mendengar ucapan Chiko, ternyata selama ini ia dijadikan sebagai objek balas dendam pria itu.
Odi sempat ingin mengejar, tapi Yazka menahannya. Biarlah pria brengsek itu pergi, kalaupun pria itu dilaporkan pada polisi buktinya juga sudah ada dan dia tidak bisa bersembunyi di mana pun. Kalian tidak lupa kan dengan kasus kaktus tempo hari? Zena bisa melaporkan hal itu, buktinya masih ada dan ia yakin Chiko tak bisa berkutik lagi.
Terimakasih sudah membaca dan sampai bertemu di part selanjutnya<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend [END]✔
Short StoryYazka dan Zena berteman sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, mereka bertetangga tapi bila disatukan tidak pernah akur. Namun, suatu hari Yazka menawarkan tawaran gila pada Zena. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Daripada penasaran, yuk...