TIGA PULUH DUA

1.5K 110 2
                                    

●●●


Bertemu dengan hari minggu lagi, hari libur yang dinantikan oleh orang-orang yang beraktivitas dari hari senin hingga sabtu. Tapi, bagi sebagian orang hari minggu hanya terasa sampai siang hari saja.

"ZENA!" seperti biasanya, teriakan sang Ibu di pagi hari namun tak kunjung membangunkan dirinya

Zena masih terbaring di atas kasur yang empuk. Kini saatnya Maya beraksi, Ibunya pun mengambil baskom kecil dan centong nasi lalu ia pergi menuju kamar Zena.

Untungnya pintu kamar Zena tidak dikunci, Maya pun langsung masuk sambil memukul-mukul baskom dengan centong nasi.

"BANGUN TUAN PUTRI!" teriakan dari sang Ibu namun Zena masih terlelap dalam mimpinya

Karena suara Ibunya dan benda yang berbunyi sangat keras, Zena menutup telinganya dengan bantal.

"Ibu hitung sampai tiga, kalo kamu nggak bangun juga bakalan Ibu siram" ancam sang Ibu

"Satu, dua, tiga" ucap Maya memberikan jeda di setiap kata

Maya menyimpan baskom dan centong nasi itu di lantai, kemudian ia membangunkan Zena secara paksa. Maya menarik lengan Zena, hingga kini posisinya menjadi duduk. Bisa dilihat jika nyawanya belum terkumpul.

Zena menggaruk-garuk kepalanya sembari melamun.

"Jam lima ya bu?" ucap Zena dengan suara berkat khas bangun tidur

"Iya jam lima, jam lima tambah dua!" jawab Maya

Zena tersentak kaget saat mendengar jawaban dari Ibunya. Pasalnya setelah sholat subuh ia langsung tidur, Zena pikir ia hanya tidur sekejap saja ternyata kebablasan pantas saja Ibunya beraksi di pagi hari.

Zena melihat ke kanan dan kiri sejenak.

"Abi mana bu?" tanya Zena

"Udah pulang" sarkas Maya

"Lah, kok gak bilang sih. Kapan tante jemput Abi, Zena tak suka, Zena tak suka" jawabnya mengikuti gaya bicara Meimei salah satu tokoh di kartun yang pernah ia tonton dulu

"Udah gak usah banyak ngomong, sekarang kamu mandi kalo gak mau di marahin sama Ayah" ucap Maya menarik lengan putrinya agar beranjak dari tempat tidur

Zena membulatkan matanya ketika mendengar kata Ayah.

"Ayah pulang sekarang bu?" tanya Zena

"Iya"

"Bu, Zena lupa kalo sabun habis mana belum beli lagi" ucap Zena sembari menepuk-nepuk dahinya

"Udah Ibu beliin"

"Odol juga kan habis, sikat gigi Zena juga lupa belum ganti"

Maya mengembuskan nafas berat.

"Sekarang kamu mandi, atau Ibu mandiin!" ucap Ibunya naik beberapa oktaf

Bagaimana tidak kesal, di pagi hari seperti ini putrinya itu membuat dirinya kesal. Mulai dari bangun siang sampai banyak bertanya seperti reporter.

Rental Girlfriend [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang