Maaf, banyak typo bertebaran maklum masih amatiran^_^
●●●
Zena telah menyelesaikan pekerjaannya, kini ia akan mengirimkan berkas-berkas tersebut pada atasannya. Saat hendak menyerahkan berkas itu Zena melihat Chiko, ia masih tidak enak hati. Padahal Zena tidak melakukan kesalahan apapun, lagipula Zena tak mengiyakan permintaan Chiko.
"Ini mau di kasihin ke si bos?" tanya salah satu pegawai di sana
"Oh iya mbak" jawab Zena
"Mau nitip nggak? Sekalian sama yang lain juga, nih" wanita setengah baya itu menawarkan bantuan tentu saja Zena mengiyakan
"Mbak makasih ya"
"Sama-sama"
Zena melirik kearah jam dinding yang jaraknya tidak jauh darinya, tersisa sekitar 5 menit lagi menuju jam pulang. Karena tidak ada tugas yang harus ia kerjakan Zena ke tempat Rina sejenak, dan tempatnya berdekatan dengan Chiko.
"Lembur gak?" tanya Zena pada Rina yang sedang sibuk menata berkas di mejanya
"Enggaklah, mau pulang ketemu ayang" jawab Rina
"Halah ayang ayang, cuma si Odi doang" Zena mencibir sahabatnya itu
Rina merespon ucapan Zena sambil meledek menye-menye.
"Oh iya, nanti kalo udah nikah. Gue bakal resign dari sini"
Zena membulatkan matanya.
"Dih kok gitu sih, gue gimana? Nanti gue gak ada temen" jelas saja Zena mengamuk ketika mendengar itu
Karena Rina satu-satunya sahabat perempuan yang ia miliki, wajar saja Zena susah sekali melepaskannya.
"Sama si Yazka lah" jawab Rina asal
Chiko yang mendengar itu pun melipatkan tangannya, rasanya ketika mendengar nama Yazka kupingnya terasa panas. Chiko benci Yazka, karena pria itu selalu selangkah di depannya. Dan Chiko tidak suka akan hal itu.
"Ngomong-ngomong soal Yazka, lo mau ikut nggak? Tadi Yazka ngajakin gue kemana gitu" ucap Zena
"Gimana ayang aja aku mah, kalo Odi mau ya gue mau"
"Ya pasti mau lah, nanti lo ikut ya please, please" Zena memohon pada sahabatnya itu, sebenarnya akhir-akhir ini ia tidak mau berdua-duaan dengan Yazka. Kenapa? Karena jantungnya selalu berdegup lebih kencang dari biasanya
"Double date" ucap Rina sembari terkekeh
Zena memukul lengan Rina.
Tiba-tiba Chiko melegakan tenggorokannya membuat Zena dan Rina menatap pria itu secara bersamaan. Zena dengan tatapan biasa, sedangkan Rina dengan tatapan sinis nya.
Chiko menghiraukan mereka, ia mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada seseorang.
🌻
Zena kira Yazka akan membawanya pergi belanja, ternyata bukan. Tapi, menurut Zena justru tempat ini jauh lebih menyenangkan dari mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend [END]✔
Short StoryYazka dan Zena berteman sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, mereka bertetangga tapi bila disatukan tidak pernah akur. Namun, suatu hari Yazka menawarkan tawaran gila pada Zena. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Daripada penasaran, yuk...