DUA PULUH ENAM

1.6K 123 2
                                    

●●●

"Kak Zena itu apa?" tanya Abi

Zena memalingkan wajahnya kearah Abi, dan tiba-tiba saja wanita itu mengubah ekspresi wajahnya.

"Ini bukan apa-apa sayang, kamu keluar dulu ya. Ini semua biar Kakak yang beresin"

Abi mengangguk paham, anak kecil itu keluar menemui Ibu Zena.

Pandangan Zena kembali fokus ke benda yang berada di tangannya, kemudian ia mengambil gawai ponsel dan mengetikkan sesuatu di aplikasi ruang chat berwarna hijau tersebut.

Me
Ka, cepetan ke rumah gue

Cowok prik
Siapa lo nyuruh-nyuruh gue

Me
Urgent!

Cowok prik
OTW

Setelah mengirim pesan singkat pada Yazka, Zena menyimpan benda yang berada di lengannya itu di meja. Sambil menunggu Yazka datang, ia membersihkan kamarnya yang berantakan karena sepupunya itu.

Tak lama kemudian Yazka sampai di rumah Zena, pria itu terus meneriaki nama Zena. Padahal biasanya juga Yazka nyelonong masuk saja.

Maya dan Abi menghampiri Yazka yang berada di depan pintu rumah.

"Ada apa Yazka?" tanya Maya

Yazka terkekeh kecil.

"Ini bu, Zena nyuruh saya ke rumah. Gak tahu juga ada apa" jawab Yazka

Dari kejauhan terdengar suara langkah kaki, itu adalah Zena.

"Pas udah sampe, lo tunggu dulu disini nanti gue balik lagi" ucap Zena lalu berlari menuju kamarnya

"Om Aka mau kemana?" tanya Abi

"Nggak kemana-mana ganteng, Abi gak tidur siang?" ucap Yazka

Ketika mendengar ucapan Yazka, Maya menepuk dahinya. Ia lupa, seharusnya Abi tidur siang jika tidak nanti malam anak itu tidurnya tidak akan nyenyak.

"Abi bobo dulu yuk" ucap Maya

Abi mengangguk setuju, lalu Abi melambaikan tangannya ke Yazka. Sebelum pergi Ibu Zena menawarkan Yazka untuk duduk, jika ingin minum atau apapun ambil sendiri saja. Tunggu dulu, bukannya tamu adalah Raja? Keluarga Zena dan Yazka memang seperti itu, maklum saja mereka kenal sudah sangat lama.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Yazka yang tengah duduk santai di ruang tamu.

Zena datang sambil mengguncang tubuh pria yang tengah selonjoran sambil memakan snack yang berada di depannya.

Saat melihat mulut Yazka penuh dengan makanan, Zena membulatkan kedua matanya.

"Lo makan makaroni gue?" tanya Zena dengan nada tinggi

Yazka nyengir kuda.

Zena memukul-mukul pria itu, gemas. Rasanya ingin memakan Yazka! Kebiasaan sekali pria itu.

"Kalo lo masih mukul gue, gak akan gue kasih tuh handphone baru" ucap Yazka ditengah-tengah Zena asik memukulnya

Saat mendengar ucapan Yazka, wanita itu pun menghentikan kegiatannya lalu mengembuskan nafas sambil meniup poninya. Oh Zena paham, handphonenya sengaja tidak diberikan oleh Yazka untuk mengancam dirinya.

Rental Girlfriend [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang