Gimana kabarnya temen-temen online? Semoga kalian baik-baik aja ya^_^
●●●
"Eh eh Yazka, tunggu dulu sayang"
Yazka membalikkan tubuhnya dengan malas, Bundanya ini memang sangat rempong. Sama seperti temannya, Zena. Sudah rempong, galak lagi untung cantik jadi dimaafkan. Yazka tak habis pikir, apakah semua wanita seperti itu rempong? Tentu saja tidak, tidak salah lagi><
"Kenapa Bunda cantik?" ucap Yazka begitu manis
Dewi memberikan paper bag pada putranya itu, di dalamnya ada dua buah tempat makan yang berisi sandwich favorit buatan sang Bunda.
Yazka mengecek isi paper bag tersebut.
"Yang satu lagi kasih ke calon mantu Bunda, si Zena" Dewi menggoda putra semata wayangnya
"Amin doain bun" batin Yazka
"Bunda apaan sih, iya nanti Yazka kasihin ke Zena" jawab Yazka agak kesal pada jawabannya sangat berbeda dengan suara hatinya
Setelah itu Yazka berpamitan pada Bundanya untuk pergi bekerja. Meskipun dirinya terkadang tidak suka diperlakukan seperti anak kecil, Yazka tetaplah anak manja di mata Dewi. Berbeda kisah jika dengan Osman, Ayahnya mewariskan beberapa sikap serta tingkah lakunya. Dan banyak yang mengatakan bahwa Yazka ada fotocopy an Ayahnya.
🌻
Selama di perjalanan menuju kantor, Zena senyum-senyum sendiri. Bahkan senyumannya sangat lebar, Yazka takut bibir wanita itu robek.
"Lo kenapa sih?" tanya Yazka ditengah-tengah fokusnya menyetir
Zena melegakan tenggorokannya, lalu ia menghadap Yazka sambil tersenyum manis. Lebih tepatnya Yazka takut melihat Zena tersenyum seperti ini. Ia lebih baik melihat Zena yang marah-marah daripada bersikap sok manis seperti ini.
"Lo gak lupa kan?" tanya Zena dan tak melunturkan senyumannya
Yazka menautkan alisnya.
Zena memukul lengan Yazka, apakah pria itu sudah lupa dengan janjinya? Dasar pria, tidak bisa di pegang janjinya!
"Lo udah janji mau beliin gue boba!" ucap Zena memberikan kode agar pria itu bisa mengingatnya
Yazka berpikir sejenak, ah mungkin Zena ingin dibelikan boba. Pikirnya ketika mendengar ucapan Zena.
"Ya udah nanti kita berhenti di depan, di sana ada yang jualan boba kan?" begitu santainya Yazka mengatakan hal itu
Mulut Zena menganga, ia mengerang kesal tak karuan. Yazka ini gemas sekali, jadi pengen nyubit ginjalnya.
Dengan perasaan kesal wanita itu mengotak-atik gawai ponselnya, tak lama kemudian ia menunjukkan sebuah foto pada Yazka.
Pria itu menatap foto yang ditunjukkan oleh Zena sejenak, lalu tatapannya kembali tertuju ke depan karena ia sedang dalam menyetir.
Yazka membulatkan mulutnya, itulah tanggapannya. Ketika melihat respon Yazka yang begitu menyebalkan, Zena mendelik tajam.
"Cewek tuh ribet ya, gak bisa to the point aja gitu. Mereka kira kita ini cenayang apa?" batin Yazka, kini ia baru paham apa yang dimaksud Zena
Yazka mengembuskan nafas panjang.
"Iya nanti gue beliin, janji itu hutang. Dan hutang itu harus dibayar" ucap Yazka membuat Zena berteriak karena senang tak karuan
"Love you sahabatku yang paling ganteng, baik dan sholeh" ucap Zena
Saking senangnya Zena karena mendapatkan ponsel baru, ia hampir saja kelewatan. Hanya berjarak beberapa senti saja antara bibirnya dengan pipi Yazka.
Yazka dan Zena terdiam kaku, untuk menghilangkan kecanggungan Zena menampar pelan pipi Yazka.
Hal itu membuat keduanya tertawa dalam kecanggungan, Yazka menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal dan berusaha untuk tidak terlihat salah tingkah. Sedangkan Zena memfokuskan diri mengotak-atik ponselnya, padahal hanya melihat-lihat galeri saja.
Nah kan nah kan! Yuk lah cepet-cepet berlayar, ya gak guys><
Terimakasih sudah membaca, sampaikan pesan, saran dan kritik kalian disini ya guys^_^
Ada yang ingin menyampaikan sesuatu pada mereka berdua?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend [END]✔
Cerita PendekYazka dan Zena berteman sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, mereka bertetangga tapi bila disatukan tidak pernah akur. Namun, suatu hari Yazka menawarkan tawaran gila pada Zena. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Daripada penasaran, yuk...