DUA PULUH TIGA

1.7K 129 4
                                    

Mau tanya dong, kalian tahu cerita ini dari mana?

●●●

Zena berjalan sambil meregangkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal, sepertinya kali ini impian Zena bertambah. Mempunyai asisten pribadi sebanyak tujuh orang. Itu asisten apa group band><

Namanya juga impian, harus setinggi mungkin. Tapi jika bermimpi harus bangun dan kejar impian itu, jangan tertidur pulas dan terbuai dengan mimpi yang hanya sekejap mata.

Tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang mengejutkan Zena, hal itu membuat wanita berusia 23 tahun itu terlonjak kaget hingga memukuli orang yang mengejutkan dirinya.

"Ampun ampun" ucap orang itu sambil memohon pada Zena

Ketika melihat wajah orang itu, Zena mengembuskan nafas kasar dan memukul kepala orang itu.

"Kampret lo, bikin gue jantungan aja!" sarkas Zena

"Fix sih! Gue bisa geger otak gara-gara kepala gue sering dipukul sama lo" ucap pria berkemeja maroon tersebut

"Bodoamat Ka. Bodoamat!" ucap Zena penuh penekanan

Entah mengapa Zena merasa bahwa hari ini sangat melelahkan tak seperti biasanya, padahal pekerjaan di kantor sama seperti biasanya tapi Zena merasa capek.

Yazka menatap Zena, wanita itu terlihat sangat lelah. Wajahnya sangat kusut seperti baju tidak di setrika, Yazka memang minta di tampol.

"Yuk pulang" ucap Yazka sambil merangkul bahu Zena

🌻

"Ka?" panggil Zena

"Apa?"

Semenjak Chiko mengetahui bahwa hubungan Zena dan Yazka hanyalah pura-pura, dirinya menjadi overthinking karena ucapan Chiko.

Zena menimbang-nimbang apakah ia akan mengatakan bahwa Chiko mengetahui hal ini? Sepertinya ia akan berbasa-basi terlebih dahulu, setidaknya jika diiringi dengan candaan membuat ia tidak terlalu berlebihan memikirkan hal itu.

"Misalnya nih, hubungan kita yang pura-pura ini ketahuan sama orang lain gimana?" ucap Zena

"Ya tinggal gue jawab ajalah, gini nih "kata siapa pura-pura, hubungan ini real gak pake madrid" ucap Yazka

Zena memutar bola mata malas, jawaban pria itu sangat tidak membantu rasa khawatir dirinya.

Zena menyenderkan tubuhnya sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Ada apa tuan putri?" tanya Yazka

Zena mengembuskan nafas panjang.

"Ada yang tahu kalo kita itu cuma pura-pura, ka" ucap Zena, ia rasa lebih baik berterus terang daripada di pendam sendiri karena hal ini akan membuat dirinya tak nyaman

Yazka membulatkan matanya.

"Siapa? Siapa Zen? Biar gue tonjok kalo dia sampai buka mulut" ucap Yazka

"Chiko" jawab Zena

"Dia tahu soal ini Ka, gue gak tahu dia tahu hal ini dari siapa. Tapi gue takut kalo misalkan dia buka mulut, pasti kita bakalan jadi bulan-bulanan satu kantor. Gue khawatir banget kelo orang-orang di kantor benci sama lo" imbuh Zena

Lengan kiri Yazka meraih tangan Zena, ia berusaha menenangkan wanita itu.

"Percaya sama gue, dia gak bakalan buka mulut. Yang seharusnya lo khawatirin itu diri lo sendiri, kalo gue kan ganteng jadi bisa dimaafkan" ucap Yazka mencoba menggiurkan suasana

Zena menatap Yazka dengan sebal.

"Saya akui, anda memang memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi" ucap Zena

Tak lama kemudian mereka telah sampai, sebelum keluar dari mobil Yazka memanggil Zena.

"Gue akan selalu ada di samping lo" ucap Yazka

Zena tersenyum mengangguk sambil tersenyum hangat padanya.




Yazka Bratadikara
dan
Zena Rachelia

Terimakasih sudah membaca, buat kalian yang mau berteman yuk follow biar makin akrab^_^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah membaca, buat kalian yang mau berteman yuk follow biar makin akrab^_^


Rental Girlfriend [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang