EMPAT PULUH DELAPAN

1.7K 96 0
                                    

●●●

Zena berjalan cepat sembari menghentakkan kakinya menuju kamar tidurnya. Ia kesal, lantaran Yazka tak kunjung memberitahu dirinya pasal cincin yang tempo hari Yazka beli.

Wanita berusia 23 tahun itu membaringkan tubuhnya secara kasar ke atas kasur yang empuk, Zena menatap langit-langit kamarnya.

"Kok bisa sih gue punya temen kayak si Yazka!" ucap Zena gemas sekali

Zena beranjak dari tempat tidurnya.

"Mungkin nggak sih, kalo selama ini Yazka itu naksir gue? Secara kan gue gak jelek-jelek amat lah ya. Terus tadi dia bilang ceweknya itu nyebelin tapi bikin dia tambah sayang. Fix, jelas!" ucapnya pada diri sendiri sembari menggoyang-goyangkan jari-jemarinya

"Fix. Jelas bukan gue! Lo apaan sih Zena!" lanjutnya lagi sambil memukuli pipinya sendiri

"Zena" panggil sang Ibu yang entah sejak kapan Ibunya itu berdiri di depan pintu kamarnya

"Ngapain kamu?" tanya Maya berjalan menghampiri Zena

Zena membulatkan matanya, bagaimana jika Ibunya mendengar ucapan dirinya tadi? Ia memutar otak untuk mencari-cari alasan agar sang Ibu tidak curiga dengannya.

"Oh ini bu, banyak nyamuk deh kayaknya di kamar Zena" ucapnya sembari menepuk-nepuk tangannya seolah-olah di kamarnya ini banyak nyamuk

"Masa sih?" tanya Ibunya ragu

Zena mengangguk cepat.

"Nih liat nih tangan Zena aja bintik-bintik merah" ucapnya mencoba meyakinkan sang Ibu, padahal lengannya itu mulus sekali bahkan tak ada satupun bintik-bintik merah bekas gigitan nyamuk

"Udah ah gak usah kayak olahraga renang" ucap Ibunya

Zena berpikir sejenak.

"Apaan tuh bu?"

"Kebanyakan gaya"

Zena tertawa terpaksa, biar bagaimanapun ia harus tertawa. Ternyata seperti ini ya selera humor Ibu-ibu. Lalu setelah itu sang Ibu keluar dari kamarnya dan meminta Zena turun ke bawah untuk makan bersama.

Untunglah sang Ibu tidak curiga, Zena akhirnya bisa bernafas dengan lega.

🌻

Keesokan paginya Ia pergi ke kantor bersama Yazka seperti biasanya, namun hari ini sangat berbeda dan lebih tepatnya hari ini adalah hari terakhir bagi bagi Rina dan Yazka bekerja di kantor. Sebenarnya hari ini Zena tidak mau pergi ke kantor sampai seterusnya, teman-temannya juga meninggalkan dirinya sendirian. Tegahhh><

Mobil Yazka masuk ke area parkir.

"Kenapa sih lo sama Rina resign nya barengan gini" ucap Zena

"Sebenarnya gue udah punya rencana mau resign dari jauh-jauh hari, tapi karena ada kendala melulu jadinya di undur terus" jawabnya sambil memarkirkan mobilnya dengan penuh kehati-hatian

"Gue juga deh mau resign. Tapi kalo gue gak kerja, dapet duit dari mana coba. Ya orang tua gue gak maksa gue buat kerja sih, tapi gue gak enak lah di rumah diem doang kayak guci orang kaya" tutur Zena

Yazka tak menjawab ucapan Zena.

Pria berusia 23 tahun itu tersenyum lebar sembari menjentikkan jarinya.

Rental Girlfriend [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang