^Annyeonghaseyo yeorobun^
Terimakasih sudah tetap setia sama cerita ini, walaupun banyak banget kurangnya<3
●●Selamat membaca semuanya●●
●●●
Zena dan Rina tengah berada di sebuah cafe yang terletak di daerah Jakarta. Hari libur bekerja mereka gunakan sebaik-baik mungkin, karena mereka adalah manusia biasa yang butuh dengan refreshing bukan sebuah robot yang terus-menerus dipekerjakan.
Secangkir matcha latte dan cokelat panas menemani mereka yang tengah asik berbincang di dalam cafe. Tempatnya lumayan ramai, karena banyak anak remaja yang berkunjung ke cafe ini.
"Udah lama banget gak sih kita hangout bareng gini? Sumpah ya, gue tuh sumpek banget kerja terus. Tapi kalo gak kerja gak punya cuan" ucap Rina seperti biasa selalu mengeluh tentang keadaannya
"Bersyukur oon! Lo liat di luaran sana banyak banget orang yang nggak seberuntung kita!" jawab Zena sambil meminum segelas cokelat panas
"Astagfirullah, iya juga ya. Terimakasih bu haji udah ngingetin saya" ucap Rina sembari cengengesan
"Btw, gimana acara persiapan pernikahan lo nanti?"
Zena yang sedang minum pun seketika tersedak mendengarnya. Ia menatap temannya sejenak, lalu membuang napas panjang.
"Sebenarnya gue ... "
Rina menyipitkan matanya.
"OMG! GAWAT! Bukannya itu Yazka? Tapi sama siapa dia?" ucap Rina
Zena memutar tubuhnya kearah yang dimaksud oleh temannya itu.
"Ngapain mereka disini?" ucap Zena dalam hati
🌻
Kini Yazka bersama wanita berpenampilan nyentrik di sebuah cafe, mereka tengah membicarakan sesuatu. Terlihat dari sorot mata mereka terlihat dalam mode serius.
"To the point! Gue gak suka basa-basi" tegas Yazka pada wanita di hadapannya
Wanita menggenggam tangan Yazka, matanya berkaca-kaca ketika hendak mengatakan sesuatu. Yazka ingin melepaskan tangan wanita itu darinya, tapi tak lama kemudian wanita itu menangis. Yazka mengurungkan niatnya untuk melepaskan tangannya dari wanita itu, karena ia tidak mau dituduh yang tidak-tidak oleh orang sekitar.
"Aku gak kuat kayak gini ka, seharusnya dulu aku gak ninggalin kamu" ucap wanita itu
Yazka tak menjawab apapun, dia hanya diam sambil mendengarkan wanita berbicara sembari menangis.
"Aku terpaksa ngelakuin ini, karena orang tua aku punya hutang sama bank dan jumlahnya nggak sedikit" imbuh wanita itu
"Sebenarnya aku masih sayang sama kamu, bisa nggak kalo kita kayak dulu lagi?" tutur wanita 23 tahun itu
Yazka tak menjawab apapun, ia sedang memikirkan sesuatu.
Tiba-tiba ada dua wanita cantik menghampiri mereka berdua, dan membuyarkan lamunan Yazka.
"Lo tuh gak tahu malu yah Mia!" ucap Zena ketus
Wanita bernama Mia itu memalingkan wajahnya menatap Zena dengan tatapan intens.
"Lo gak tahu apa-apa ya! Lagian gue gak percaya kalo lo sama Yazka mau nikah!" ucap Mia nyolot
Zena mengepalkan tangannya.
Yazka melirik Zena sejenak, terlihat dari raut wajah wanita itu sedang menahan emosi. Dengan cepat Yazka berdiri dan menggenggam tangan Zena, Yazka takut wanita itu terpancing emosinya. Dan itu sangat berbahaya, karena dia bisa berontak.
"Denger ya Mia. Kita tuh emang mau nikah. Dan gue mohon banget, lo gak usah ganggu gue apalagi calon istri gue!" ucap Yazka
"Duh! Kok gue mencium aroma-aroma kebakaran ya, bukan kebakaran hutan tapi kebakaran hati" ucap Rina
Tanpa basa-basi Mia pergi meninggalkan mereka dengan penuh emosi, sangat terlihat jelas jika wanita itu sedang marah. Karena Mia menghentakkan kaki setiap langkahnya.
"Selalu ada kesempatan untuk semua orang, dan tunggu aja tanggal mainnya" ucap Mia sambil berjalan keluar dari cafe
Maaf banget baru update:(
MBL MBL Makasih Banget Loh>< udah selalu mampir kesini, dan jangan bosen sama keseruan Zena, Yazka dan yang lainnya.
Sampai bertemu di part selanjutnya guys<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend [END]✔
Short StoryYazka dan Zena berteman sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, mereka bertetangga tapi bila disatukan tidak pernah akur. Namun, suatu hari Yazka menawarkan tawaran gila pada Zena. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Daripada penasaran, yuk...